Paramiliter Serang Istana Kepresidenan Sudan

Paramiliter Serang Istana Kepresidenan Sudan

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 01 Mei 2025 20:08 WIB
A view of the presidential palace, after the Sudanese army said it had taken control of the building, in the capital of Khartoum, Sudan March 24, 2025. REUTERS/El Tayeb Siddig
Foto: Militer Sudan Rebut Kembali Istana Kepresidenan (REUTERS/El Tayeb Siddig).
Jakarta -

Istana Kepresidenan Sudan di pusat Khartoum diserang pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Militer Sudan menyebut serangan terhadap ibu kota itu sudah terjadi kali kedua dalam sepekan.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/5/2025) sumber AFP menyebutkan RSF, yang berperang dengan tentara selama dua tahun, menggunakan artileri jarak jauh yang diluncurkan dari posisi pertahanan mereka di al-Salha, yang terletak di selatan kota kembar Khartoum, Omdurman. Tidak ada laporan langsung mengenai korban jiwa.

Militer mengatakan RSF sebelumnya menargetkan markas Komando Umum tentara di pusat Khartoum, juga menggunakan tembakan artileri jarak jauh. Serangan itu terjadi beberapa minggu setelah tentara mengusir RSF keluar dari pusat Khartoum, yang telah diserbu oleh paramiliter pada awal perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam serangan militer besar-besaran pada Maret lalu, pasukan tentara kembali menguasai istana presiden, bandara, dan kawasan strategis lainnya di ibu kota. Namun RSF masih bertahan di kantong terakhir kendalinya di Omdurman selatan dan barat.

Sejak April 2023, perang di Sudan telah menewaskan puluhan ribu orang, mengusir 13 juta orang, dan menciptakan krisis kelaparan dan pengungsian terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

Konflik tersebut secara efektif telah membagi negara menjadi dua dengan tentara menguasai bagian tengah, timur dan utara sementara RSF menguasai hampir seluruh Darfur dan bagian selatan.

(whn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads