Lebanon Wanti-wanti Iran: Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!

Lebanon Wanti-wanti Iran: Jangan Ikut Campur Urusan Dalam Negeri!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Apr 2025 14:45 WIB
Bendera Iran
Ilustrasi (dok. REUTERS/Morteza Nikoubazl)
Beirut -

Otoritas Lebanon melontarkan peringatan untuk Duta Besar Iran terkait komentarnya yang menuding Beirut menyerah pada tuntutan Amerika Serikat (AS) untuk melucuti senjata kelompok Hizbullah. Pemerintah Lebanon mengingatkan Dubes Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut.

Kementerian Luar Negeri Lebanon, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (25/4/2025), memanggil Dubes Iran di Beirut, Motjaba Amani, untuk dimintai penjelasan pada Kamis (24/4). Amani memenuhi panggilan itu dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Luar Negeri Lebanon, Hani Chemaitelly.

Disebutkan Kementerian Luar Negeri Lebanon bahwa Amani dipanggil "karena sikap publiknya baru-baru ini".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, menurut pernyataan yang dilihat oleh Al Arabiya, Chemaitelly memberitahu Amani tentang perlunya "berkomitmen pada protokol diplomatik" terkait kedaulatan negara, dan agar tidak "mencampuri urusan mereka".

Dubes Iran itu dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Lebanon beberapa hari setelah dia memposting komentarnya soal masalah senjata Hizbullah dan menuduh negara Lebanon tunduk pada tuntutan AS.

ADVERTISEMENT

Meskipun postingan Amani itu tidak secara eksplisit menyebut Lebanon atau Hizbullah, namun waktu dan konteksnya mengindikasikan komentar itu merujuk pada diskusi terkini tentang perlucutan senjata kelompok militan yang didukung Iran tersebut.

"Proyek perlucutan senjata itu merupakan konspirasi yang jelas terhadap negara-negara lainnya. Di saat AS terus menyediakan senjata dan rudal terbaru bagi entitas Zionis... AS menekan negara-negara lainnya untuk mengurangi atau menghancurkan persenjataan mereka dengan dalih yang berbeda," tulisnya dalam postingan tanggal 18 April.

"Dan begitu negara-negara tersebut menyerah pada tuntutan perlucutan senjata, mereka menjadi rentan terhadap serangan dan pendudukan. Kami (Iran), menyadari bahaya konspirasi ini, dan kami memperingatkan negara-negara lainnya agar tidak jatuh ke dalam perangkap musuh," cetus Amani dalam postingannya.

Lihat juga Video 'Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hizbullah, sekutu lama Iran dan bagian dari "Poros Perlawanan", sedang mengalami pelemahan dalam perang yang menghancurkan dengan Israel dan berakhir dengan perjanjian gencatan senjata rapuh yang dimediasi oleh Washington.

AS telah menekan Lebanon untuk memaksa Hizbullah menyerahkan persenjataannya. Wakil Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Morgan Ortagus, mengatakan pada bulan ini bahwa perlucutan senjata Hizbullah harus dilakukan "secepat mungkin".

Namun pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menegaskan kelompoknya "tidak akan membiarkan siapa pun melucuti senjata mereka".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads