Spanyol secara sepihak membatalkan kontrak bernilai jutaan dolar untuk membeli peluru dari perusahaan Israel. Hal ini membuat mitra koalisi sayap kiri pemerintahan Sosialis yang dipimpin minoritas itu berang, kata sumber pemerintah.
Dilansir dari AFP, Kamis (24/4/2025), Spanyol menghentikan transaksi senjata dengan Israel setelah pecahnya perang di Gaza. Perang tersebut mengakibatkan Gaza hancur total dan menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol kemudian menghentikan kontrak senilai 6,8 juta euro ($7,8 juta) dengan perusahaan Israel, IMI Systems, yang seharusnya memasok peluru ke Garda Sipil Spanyol. Pemerintah Spanyol disebut mengakhiri kontrak secara sepihak, kata sumber pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan tersebut telah memicu kemarahan dari mitra koalisi sayap kiri Sosialis Sumar, yang mengatakan bahwa pembatalan kontrak adalah "pelanggaran terang-terangan" terhadap janji.
Setelah menjalani semua jalur negosiasi, Perdana Menteri Pedro Sanchez, Wakil Perdana Menteri Sumar Yolanda Diaz dan "kementerian terkait telah memutuskan untuk membatalkan secara sepihak kontrak pembelian amunisi dengan perusahaan Israel IMI Systems", kata sumber pemerintah.
"Dewan investasi untuk material penggunaan ganda akan menolak izin perusahaan ini untuk mengimpor peralatan ini ke negara kita karena alasan kepentingan umum dan, segera setelah itu, Kementerian Dalam Negeri akan mengakhiri kontrak," sumber tersebut menambahkan.
(isa/jbr)