India Buru Para Pelaku Pembantaian Rombongan Turis di Kashmir

India Buru Para Pelaku Pembantaian Rombongan Turis di Kashmir

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 23 Apr 2025 13:42 WIB
Militan di India Tembaki Rombongan Turis
Pasukan keamanan India (Foto: Reuters)
Jakarta -

Pasukan keamanan India di Kashmir melakukan perburuan besar-besaran pada hari Rabu (23/4), sehari setelah orang-orang bersenjata menembaki rombongan turis, membantai sedikitnya 26 orang. Ini merupakan serangan paling mematikan di wilayah tersebut terhadap warga sipil sejak tahun 2000.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk "tindakan keji" tersebut dan berjanji bahwa para penyerang "akan diadili".

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/4/2025), pembantaian ini membuat Modi mempersingkat kunjungan kenegaraannya di Arab Saudi, dan kembali ke India pada hari Rabu pagi waktu setempat. Dia langsung bertemu dengan para pejabat keamanan tinggi setelah kedatangannya, kata seorang pejabat pemerintah India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum ada jumlah korban resmi yang dirilis, tetapi sumber keamanan mengatakan kepada AFP, bahwa sedikitnya 26 orang tewas pada Selasa (22/4) sore waktu setempat, ketika orang-orang bersenjata keluar dari hutan di tempat wisata populer dan menyerang kerumunan pengunjung dengan tembakan otomatis.

Kepala Menteri Jammu dan Kashmir Omar Abdullah mengatakan serangan itu "jauh lebih besar daripada apa pun yang pernah kami lihat yang ditujukan pada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir".

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun, para pemberontak di wilayah mayoritas Muslim itu telah melancarkan pemberontakan sejak 1989.

Mereka menginginkan kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan, yang menguasai sebagian kecil wilayah Kashmir dan, seperti India, mengklaimnya sepenuhnya.

Wartawan AFP di dekat lokasi serangan di Pahalgam, tempat wisata populer di musim panas, sekitar 90 kilometer (55 mil) melalui jalan darat dari kota utama Srinagar, melaporkan pengerahan pasukan keamanan dalam jumlah besar.

Simak Video: Militan di India Tembaki Rombongan Turis, Puluhan Orang Tewas

"Operasi pencarian saat ini sedang berlangsung, dengan semua upaya difokuskan untuk membawa para penyerang ke pengadilan," kata militer India dalam sebuah pernyataan.

Pembantaian itu terjadi sehari setelah Modi bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance di New Delhi, ibu kota India.

"Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kita untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat," kata Modi dalam sebuah pernyataan tak lama setelah serangan itu.

Serangan paling mematikan baru-baru ini terhadap warga sipil terjadi pada Maret 2000, ketika 36 warga India tewas. Serangan itu terjadi pada malam kunjungan mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

Simak Video: Militan di India Tembaki Rombongan Turis, Puluhan Orang Tewas

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads