Paus Fransiskus telah berpulang. Sejak terpilih menjadi paus pada Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio sangat ingin menorehkan prestasi sebagai pemimpin Gereja Katolik sedunia.
Ia menjadi paus pertama yang menggunakan nama Fransiskus, diambil dari Santo Fransiskus Assisi dari abad ke-13 yang mengabdikan hidupnya untuk orang miskin.
"Betapa saya menginginkan gereja yang miskin untuk orang miskin," katanya tiga hari setelah terpilih sebagai paus ke-266, dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025).
Ia adalah seorang pemimpin yang rendah hati yang mengenakan jubah polos, menghindari istana kepausan yang mewah, dan melakukan panggilan telepon sendiri, beberapa di antaranya kepada para janda, korban pemerkosaan, atau tahanan.
Mantan uskup agung Buenos Aires yang mencintai sepak bola ini, juga lebih mudah didekati daripada para pendahulunya. Dia mengobrol dengan orang-orang muda tentang berbagai isu mulai dari media sosial hingga pornografi -- dan berbicara terbuka tentang kesehatannya.
Kesehatannya semakin memburuk, mulai dari operasi usus besar pada tahun 2021 dan hernia pada Juni 2023, hingga serangan bronkitis dan nyeri lutut yang memaksanya menggunakan kursi roda.
Rawat inapnya yang keempat, selama lebih dari sebulan karena bronkitis di kedua paru-parunya, merupakan yang terlama, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa ia mungkin akan mengundurkan diri.
Namun, ia menepis pembicaraan tentang pengunduran diri, dengan mengatakan pada Februari 2023 bahwa pengunduran diri kepausan seharusnya tidak menjadi "hal yang normal".
Dalam memoar tahun 2024, ia menulis bahwa pengunduran diri adalah "kemungkinan yang jauh" yang dibenarkan hanya jika terjadi "halangan fisik yang serius".
- Mencium kaki tahanan -
Sebelum Paskah pertamanya di Vatikan, ia membasuh dan mencium kaki para tahanan di penjara Roma. Tradisi ini dilakukannya untuk meneladani sikap kerendahan hati Yesus.
Itu adalah yang pertama dari serangkaian gerakan simbolis yang kuat, yang membantunya meraih kekaguman global yang luput dari pendahulunya.
Lihat juga Video: Melihat Lawatan Historis Paus Fransiskus saat ke Indonesia