Militer Israel mengklaim pasukannya telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman, yang sebagian besar dikuasai oleh kelompok Houthi yang didukung Iran. Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan rudal dari Yaman ini.
Pengumuman Tel Aviv soal dicegatnya rudal dari Yaman disampaikan setelah Houthi melancarkan serangan balasan untuk merespons rentetan serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menewaskan 80 orang di wilayah Yaman. Houthi mengklaim kelompoknya menyerang dua kapal induk AS dan wilayah Israel sebagai tanggapannya.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Sabtu (19/4/2025), mengatakan secara terpisah bahwa Angkatan Udara Israel "berhasil mencegat rudal tersebut".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah sirene berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa area di Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat," sebut militer Israel dalam pernyataannya via Telegram.
Disebutkan militer Israel bahwa sistem pertahanan udara telah dikerahkan "untuk mencegat ancaman tersebut".
Laporan media Israel, Haaretz, menyebut sirene berbunyi di beberapa kota di wilayah Israel bagian tengah, namun tidak ada korban jiwa.
Laporan perusahaan penyiaran Israel, KAN, menyebut ada beberapa korban luka akibat kepanikan yang terjadi ketika orang-orang bergegas ke tempat perlindungan.
Lihat juga Video: Sirene Israel Meraung saat Rudal Hizbullah Targetkan Galilea Barat
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Houthi, pada Jumat (18/4), mengumumkan kelompoknya telah melancarkan serangan balasan dengan menargetkan dua kapal induk AS dan wilayah Israel, untuk merespons rentetan serangan Washington yang menewaskan sedikitnya 80 orang di Yaman.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan pasukan Houthi menargetkan sebuah lokasi militer di dekat bandara utama Israel, selain menyerang dua kapal induk AS yang ada di kawasan.
Militer AS, dalam pernyataannya pada Kamis (17/4), mengklaim serangannya terhadap kawasan pelabuhan Ras Issa di Yaman bertujuan memutuskan pasokan dan pendanaan bagi Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut.
Lihat juga Video: Sirene Israel Meraung saat Rudal Hizbullah Targetkan Galilea Barat