Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan negaranya akan terus memblokir bantuan kemanusiaan untuk memasuki Jalur Gaza yang dilanda perang. Pemblokiran dimaksudkan untuk mencegah Hamas memanfaatkan bantuan itu.
"Kebijakan Israel jelas: tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza, dan memblokir bantuan kemanusiaan ini merupakan salah satu tekanan utama yang mencegah Hamas untuk menggunakannya sebagai alat dalam menekan penduduk (Gaza)," kata Katz seperti dilansir AFP dan Middle East Eye, Rabu (16/4/2025).
"Saat ini tidak ada yang berencana mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dan tidak ada persiapan untuk mengizinkan bantuan semacam itu," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Katz ini disampaikan beberapa hari setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa Jalur Gaza menghadapi krisis kemanusiaan paling parah sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023. Israel memblokir masuknya bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret lalu.
Lebih lanjut, menurut media The Times of Israel, Katz juga mengakui bahwa Israel bermaksud untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, namun hanya melalui "perusahaan-perusahaan sipil" sehingga makanan dan peralatan yang dimaksudkan untuk warga sipil tidak bisa dirampas oleh Hamas.
Kebijakan Israel di Jalur Gaza, sebut Katz, mencakup "pertama dan terutama, melakukan segala upaya untuk membebaskan semua sandera" dan "membangun jembatan menuju kekalahan Hamas di masa depan".
Ditambahkan Katz bahwa kebijakan Israel juga mencakup "menghentikan bantuan kemanusiaan, yang melemahkan kendali Hamas atas penduduk (Gaza), dan menciptakan infrastruktur untuk distribusi (bantuan) melalui perusahaan sipil di masa mendatang".
Simak Video: Israel Tak Izinkan Truk Bantuan Masuki Rafah Gaza
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.