Polisi Korsel Geledah Kantor Kepresidenan dan Paspampres

Polisi Korsel Geledah Kantor Kepresidenan dan Paspampres

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Apr 2025 11:28 WIB
Vehicles believed to be of investigators from the Corruption Investigation Office for High-ranking Officials arrive at the impeached South Korean President Yoon Suk Yeols official residence as Yoon faces potential arrest after a court-approved warrant, in Seoul, South Korea, January 3, 2025.     Yonhap/via REUTERS  ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVE. SOUTH KOREA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN SOUTH KOREA.
Momen polisi Korsel dihalangi saat akan menggeledah kediaman kepresidenan Yoon Suk Yeol beberapa waktu lalu (dok. Yonhap/via REUTERS)
Seoul -

Kepolisian Korea Selatan (Korsel) menggeledah kantor mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan kompleks pengawal kepresidenan atau paspampres pada Rabu (16/4). Penggeledahan ini menjadi bagian dari penyelidikan kriminal yang terus berlangsung terhadap Yoon terkait penetapan darurat militer singkat.

Yoon, pada Desember lalu, menetapkan darurat militer secara tiba-tiba, mengirimkan tentara bersenjata ke gedung parlemen sebelum mengubah keputusannya. Dia kemudian dimakzulkan oleh anggota parlemen, namun melawan upaya penangkapan selama berminggu-minggu terkait penyelidikan kriminal terhadapnya.

Setelah kebuntuan yang panjang, di mana pengawal kepresidenan memainkan peran kunci, Yoon menjadi kepala negara pertama Korsel yang ditangkap pada Januari lalu, meskipun dia kemudian dibebaskan atas alasan prosedural.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian Korsel dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), mengatakan mereka telah "memulai pelaksanaan surat perintah penggeledahan dan penyitaan di kantor kepresidenan dan kompleks kediaman kepresidenan".

Dalam penggeledahan itu, polisi menyita server telepon terenkripsi. Para personel kepolisian juga menggerebek dan menggeledah kantor pengawal kepresidenan pada era Yoon, juga tempat tinggal kepala pengawal kepresidenan.

ADVERTISEMENT

Disebutkan Kepolisian Korsel bahwa penggerebekan dan penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap "dugaan menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan".

Yoon menghabiskan waktu berminggu-minggu "bersembunyi" di dalam kompleks kantor kepresidenan Korsel pada Januari lalu, dengan dilindungi oleh para anggota Dinas Keamanan Kepresidenan yang tetap setia kepadanya.

Para pengawal kepresidenan bahkan memasang kawat berduri dan barikade di kompleks kediaman Yoon pada saat itu, yang memaksa ratusan polisi dan penyelidik menggunakan tangga dan memanjat tembok pembatas untuk mencapai gedung utama.

Simak juga Video 'Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Dihadirkan di Sidang Kasus Pemberontakan':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pada saat itu, Yoon didakwa atas tuduhan menghalangi penegakan keadilan, dengan pekan ini kepolisian mengatakan bahwa "pada prinsipnya" penyelidikan akan diperlukan.

Para personel kepolisian juga menyita rekaman CCTV dari kantor kepresidenan, sebagai bagian dari penyelidikan terpisah terhadap mantan Menteri Dalam Negeri Lee Sang Min.

Pada Senin (14/4), Yoon hadir di pengadilan untuk hari pertama persidangan kasus pidana atas tuduhan pemberontakan yang menjeratnya. Dalam persidangan, Yoon membantah dirinya telah melakukan pemberontakan.

Sidang berikutnya dijadwalkan pada 21 April mendatang, dengan para pakar mengatakan persidangan kemungkinan akan berlangsung selama berbulan-bulan.

Simak juga Video 'Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Dihadirkan di Sidang Kasus Pemberontakan':

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads