AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-2, Pesan untuk Iran?

AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-2, Pesan untuk Iran?

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 10 Apr 2025 14:58 WIB
Jet pengebom nuklir siluman terbaru Amerika Serikat, B-21 Raider telah melakukan terbang perdana, Jumat (10/11/2023) waktu setempat. Ini potretnya.
Pesawat pengebom B-2 Amerika Serikat (Foto: Reuters/David Swanson)
Jakarta -

Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, pemerintah Amerika Serikat mengerahkan sejumlah pesawat pengebom B-2. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa terserah Iran untuk memutuskan apakah pergerakan pesawat pengebom tersebut merupakan pesan kepada Teheran.

Sebanyak enam pesawat pengebom B-2 dikerahkan ke pangkalan militer AS-Inggris di pulau Diego Garcia di Samudra Hindia pada Maret lalu. Pengerahan ini dilakukan di tengah kampanye gempuran AS di Yaman dan meningkatnya ketegangan dengan Iran.

Hanya ada 20 pesawat pengebom B-2 dalam inventaris Angkatan Udara AS sehingga biasanya jarang digunakan. B-2 memiliki teknologi siluman dan dilengkapi untuk membawa bom dan senjata nuklir AS terberat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli mengatakan bahwa pengerahan itu menempatkan B-2 dalam posisi ideal untuk beroperasi di Timur Tengah.

Ketika ditanya apakah B-2 tersebut dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Iran, Hegseth berkata, "Kami akan membiarkan mereka memutuskan."

ADVERTISEMENT

"Ini aset yang hebat... ini mengirimkan pesan kepada semua orang," katanya kepada wartawan selama perjalanan ke Panama, dilansir kantor berita Reuters, Kamis (10/4/2025).

"Presiden Trump sudah jelas... Iran seharusnya tidak memiliki bom nuklir," katanya. "Kami sangat berharap - Presiden fokus untuk melakukan itu secara damai," imbuhnya.

Simak juga Video 'Trump: Iran Dalam Bahaya Besar Jika Perundingan Nuklir Gagal':

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin lalu, bahwa Amerika Serikat dan Iran akan memulai pembicaraan langsung mengenai program nuklir Teheran pada hari Sabtu mendatang. Namun, Trump memperingatkan bahwa Iran akan berada dalam 'bahaya besar' jika pembicaraan itu gagal.

Pada hari Rabu, Trump menegaskan kembali ancamannya untuk menggunakan kekuatan militer jika Iran tidak setuju untuk mengakhiri ambisi nuklirnya.

"Saya tidak meminta banyak... tetapi mereka tidak dapat memiliki senjata nuklir," kata Trump kepada wartawan. "Jika itu membutuhkan militer, kami akan menggunakan militer. Israel, jelas, akan menjadi... pemimpinnya. Tidak ada yang memimpin kami. Kami melakukan apa yang kami inginkan."

Ia menolak untuk membahas kapan serangan militer dapat dimulai.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads