Ratusan warga Palestina menggelar unjuk rasa di wilayah Jalur Gaza bagian utara pada Selasa (25/3) waktu setempat. Dalam aksinya, para demonstran Gaza ini menyerukan diakhirinya perang dengan Israel, sembari meneriakkan slogan anti-Hamas.
Laporan sejumlah saksi mata di Jalur Gaza, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (26/3/2025), menyebut bahwa sebagian besar demonstran, yang berjenis kelamin laki-laki-laki, meneriakkan slogan seperti "Hamas keluar" dan "teroris Hamas" dalam aksi protes di area Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (26/3/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Terus Bertambah, Korban Jiwa Kebakaran Hutan di Korsel Jadi 19 Orang
Korban jiwa akibat kebakaran hutan di Korea Selatan (Korsel) terus bertambah. Sejauh ini, setidaknya 19 orang tewas akibat salah satu kebakaran terburuk di negeri itu, yang menyebabkan "kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Lebih dari selusin titik api kebakaran terjadi selama akhir pekan, memaksa sekitar 27.000 orang untuk segera mengungsi. Kobaran api telah memutus jalan dan memutus jalur komunikasi saat penduduk melarikan diri dalam kepanikan.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/3/2025), pada Selasa (25/3) malam hingga Rabu (26/3) pagi waktu setempat, jumlah korban tewas meningkat menjadi 19 orang, saat api yang didorong oleh angin membakar permukiman dan membakar habis sebuah kuil kuno.
- Ukraina-Rusia Sepakat Setop Serang Fasilitas Energi
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan terpisah pada Selasa (25/3) dengan Ukraina dan Rusia untuk memastikan navigasi yang aman di Laut Hitam, dengan gencatan senjata di laut. Kesepakatan itu juga mencakup larangan untuk menyerang fasilitas energi di masing-masing negara.
Kesepakatan ini, jika benar-benar diterapkan, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/3/2025), akan menjadi kemajuan paling jelas menuju gencatan senjata yang lebih luas, yang dipandang oleh Washington sebagai batu loncatan untuk perundingan damai demi mengakhiri perang yang berkecamuk selama tiga tahun terakhir.
Baik Ukraina maupun Rusia mengatakan mereka akan mengandalkan AS untuk menegakkan kesepakatan tersebut.
- PM Thailand Lolos dari Mosi Tidak Percaya di Parlemen
Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, berhasil lolos dari mosi tidak percaya di parlemen pada Rabu (26/3) waktu setempat. Paetongtarn mengalahkan tantangan dari partai-partai oposisi yang menuduhnya sebagai boneka ayahnya, miliarder dan mantan PM Thaksin Shinawatra.
Usai perdebatan sengit di parlemen selama dua hari, seperti dilansir AFP, Rabu (26/3/2024), mayoritas anggota parlemen Thailand menolak mosi tidak percaya yang diajukan terhadap Paetongtarn. Hasil voting menunjukkan 319 suara menolak, sedangkan 162 suara mendukung, dengan tujuh suara abstain.
Dalam perdebatan sengit di parlemen, kubu oposisi menyerang pengelolaan negara dan kurangnya pengalaman Paetongtarn, yang baru berusia 38 tahun.
- Ribuan Tentara Israel Alami Gangguan Mental PTSD Gegara Perang Gaza
Ribuan tentara Israel mengalami gangguan stress pascatrauma (PTSD) sejak perang Gaza berkecamuk pada Oktober 2023. Angka itu termasuk ke dalam belasan ribu tentara yang menjalani perawatan rehabilitasi setelah dikerahkan dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
Departemen Rehabilitasi pada Kementerian Pertahanan Israel, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (26/3/2025), melaporkan pihaknya telah merawat sekitar 16.000 tentara selama perang Gaza berkecamuk 17 bulan terakhir.
Disebutkan Kementerian Pertahanan Israel bahwa separuh dari angka tersebut, atau sekitar 8.000 tentara, menjalani perawatan di pusat rehabilitasi karena menderita PTSD akibat perang. Sebanyak 2.900 tentara Israel di antaranya menderita cedera fisik dan tekanan psikologis.
- Ratusan Warga Gaza Berunjuk Rasa, Teriakkan Slogan Anti-Hamas
Ratusan warga Palestina menggelar unjuk rasa di wilayah Jalur Gaza bagian utara pada Selasa (25/3) waktu setempat. Dalam aksinya, para demonstran Gaza ini menyerukan diakhirinya perang dengan Israel, sembari meneriakkan slogan anti-Hamas.
Laporan sejumlah saksi mata di Jalur Gaza, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (26/3/2025), menyebut bahwa sebagian besar demonstran, yang berjenis kelamin laki-laki-laki, meneriakkan slogan seperti "Hamas keluar" dan "teroris Hamas" dalam aksi protes di area Beit Lahia, Jalur Gaza bagian utara.
Massa berkumpul di area itu seminggu setelah militer Israel melanjutkan bombardir besar-besaran terhadap Jalur Gaza, setelah hampir dua bulan gencatan senjata berlangsung.