Setelah 2 Tahun, Militer Sudan Rebut Kembali Istana Kepresidenan

Setelah 2 Tahun, Militer Sudan Rebut Kembali Istana Kepresidenan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 21 Mar 2025 16:21 WIB
The Sudanese Army General Command building bears traces of artillery shelling in Khartoum, Sudan, January 26, 2025. REUTERS/El Tayeb Siddig/File Photo Purchase Licensing Rights
Gedung komando militer Sudan rusak dalam perang melawan paramiliter RSF (REUTERS/El Tayeb Siddig/File Photo Purchase Licensing Rights)
Khartoum -

Militer Sudan berhasil merebut kembali istana kepresidenan di Khartoum pada Jumat (21/3) waktu setempat, sekitar dua tahun setelah istana diduduki oleh kelompok paramiliter yang berperang melawan angkatan bersenjata negara tersebut.

Direbutnya kembali istana kepresidenan ini menjadi salah satu kemajuan paling signifikan dalam perang yang berpotensi memecah-belah Sudan.

Laporan televisi pemerintah Sudan dan sejumlah sumber militer setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (21/3/2025), menyebut militer melancarkan operasi perburuan di area sekitar istana kepresidenan untuk mengejar para anggota paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RSF belum menyampaikan pernyataan menanggapi pencapaian terbaru militer Sudan tersebut.

Sejumlah saksi mata menuturkan kepada Reuters bahwa tembakan senjata api sesekali terdengar di beberapa area pusat ibu kota Khartoum.

ADVERTISEMENT

Perang yang berkecamuk di Sudan telah menyebabkan apa yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan kelaparan dan penyakit menyelimuti berbagai wilayah di negara tersebut.

Baik militer Sudan maupun RSF dituduh melakukan kejahatan perang, dengan RSF juga didakwa atas genosida. Kedua pihak telah membantah tuduhan tersebut.

Kelompok paramiliter RSF dengan cepat menduduki istana kepresidenan Sudan dan sebagian besar ibu kota Khartoum saat perang pecah pada April 2023. Namun Angkatan Bersenjata Sudan dalam beberapa bulan terakhir telah bangkit dan bergerak perlahan menuju ke istana kepresidenan di sepanjang Sungai Nil.

Sudanese army members film themselves inside the presidential palace, after, according to the Sudanese army, they took the control of the presidential palace, in Khartoum, Sudan, March 21, 2025, in this screengrab obtained from a social media video. Social Media via REUTERS Purchase Licensing RightsMomen militer Sudan merebut kembali Istana Kepresidenan di Khartoum dari paramiliter RSF Foto: Social Media via REUTERS Purchase Licensing Rights

Simak juga Video 'Muzani soal Reshuffle Perdana Prabowo: Presiden Miliki Kewenangan Sepenuhnya':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

RSF yang awal tahun ini mulai membentuk pemerintahan paralel, masih mempertahankan kendali atas sebagian wilayah Khartoum dan Omdurman yang berdekatan, serta Sudan bagian barat, tempat mereka berjuang mengambil alih benteng terakhir militer di Dardur, al-Fashir.

Merebut kembali ibu kota Khartoum dalam mempercepat pengambilalihan penuh wilayah Sudan bagian tengah oleh militer negara tersebut, dan mempersulit pembagian wilayah timur-barat negara itu antara kedua pasukan.

Kedua belah pihak telah bersumpah untuk terus bertempur di sisa wilayah negara tersebut, dan tidak ada upaya perundingan damai yang terwujud.

Perang ini meletus di tengah perebutan kekuasaan antara militer Sudan dan RSF menjelang transisi yang direncanakan ke pemerintahan sipil.

Simak juga Video 'Muzani soal Reshuffle Perdana Prabowo: Presiden Miliki Kewenangan Sepenuhnya':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads