Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyatakan terkejut setelah ratusan orang tewas dalam serangan udara Israel paling mematikan di Gaza, sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Januari lalu.
"Sekjen terkejut dengan serangan udara Israel di Gaza," kata juru bicara PBB, Rolando Gomez dalam jumpa pers di Jenewa, dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/3/2025).
"Ia sangat mengimbau agar gencatan senjata dihormati, agar bantuan kemanusiaan tanpa hambatan diberikan kembali, dan agar para sandera yang tersisa dibebaskan tanpa syarat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Israel pada hari Selasa (18/3) bertekad untuk terus bertempur di Jalur Gaza hingga semua sandera dipulangkan. Hal itu disampaikan Israel saat melancarkan serangan besar-besaran di Gaza sejak gencatan senjata berlaku pada 19 Januari.
Kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai kelompok Hamas tersebut, melaporkan sedikitnya 413 orang tewas dalam serangan terbaru Israel tersebut.
Hamas menuding Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mengorbankan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, dengan kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap daerah kantong Palestina tersebut.
Hamas menuduh Netanyahu membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang membuat nasib 59 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza tidak jelas.
Simak Video 'Dalih Israel Serang Gaza Hingga Tewaskan 200 Warga Palestina':
"Keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang adalah keputusan untuk mengorbankan tahanan pendudukan (sandera-red) dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka," kata pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (18/3/2025).
Dia menyebut Netanyahu menggunakan pertempuran di Jalur Gaza sebagai "sekoci penyelamat" politik untuk mengalihkan perhatian dari krisis internal dalam pemerintahannya.
Kantor Netanyahu sebelumnya menyebut serangan udara terbaru itu diperintahkan setelah "Hamas berulang kali menolak untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua usulan yang telah diterimanya dari Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff dan dari para mediator".
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu "akan terus berlanjut selama diperlukan, dan akan diperluas melampaui serangan udara".
Simak Video 'Dalih Israel Serang Gaza Hingga Tewaskan 200 Warga Palestina':