AS Setop Bantuan Militer, Zelensky Ingin Perbaiki Hubungan dengan Trump

AS Setop Bantuan Militer, Zelensky Ingin Perbaiki Hubungan dengan Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Mar 2025 13:16 WIB
WASHINGTON, DC - FEBRUARY 28: Ukrainian President Volodymyr Zelensky speaks during an interview with Fox News Chief Political Anchor Bret Baier on Special Report With Bret Baier at the Fox News studios on February 28, 2025 in Washington, DC. Zelensky addressed his heated Oval Office meeting with President Donald Trump and Vice President JD Vance earlier today that cut short his planned White House visit and put a preliminary minerals agreement and U.S. security support for Ukraine into question.   Win McNamee/Getty Images/AFP (Photo by WIN MCNAMEE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (dok. Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE)
Kyiv -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya ingin "memperbaiki" hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Zelensky mengatakan Kyiv akan bekerja sama di bawah "kepemimpinan kuat" Trump dalam mewujudkan perdamaian abadi di Ukraina.

Dalam komentar publik pertamanya sejak Trump menghentikan pengiriman bantuan militer AS ke Ukraina, seperti dilansir AFP, Rabu (5/3/2025), Zelensky menyerukan "gencatan senjata" di laut dan di udara sebagai langkah pertama untuk mengakhiri perang yang berkecamuk selama tiga tahun terakhir.

"Ukraina siap untuk datang ke meja perundingan sesegera mungkin untuk membawa perdamaian abadi semakin dekat," kata Zelensky dalam pernyataan via media sosial X pada Selasa (4/3) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian selain warga Ukraina. Saya dan tim siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mewujudkan perdamaian yang bertahan lama," tegasnya.

Lebih lanjut, Zelensky menyatakan Ukraina siap untuk menyetujui "gencatan senjata di udara -- larangan rudal, drone jarak jauh, bom energi, dan infrastruktur sipil lainnya -- dan gencatan senjata segera di laut, jika Rusia mau melakukan hal yang sama".

ADVERTISEMENT

Zelensky terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance mengenai sikap Washington terhadap perang Ukraina dalam perdebatan di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2) lalu.

Lihat juga Video: Zelensky Yakin AS Tak Akan Hentikan Bantuan Perang

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Perselisihan itu menjadi puncak ketegangan antara kedua pemimpin dalam beberapa pekan terakhir, setelah Trump menyebut Zelensky sebagai "diktator" dan Presiden Ukraina itu mengkritik sang Presiden AS diselimuti "disinformasi" Rusia.

"Pertemuan kami di Washington, di Gedung Putih pada Jumat (28/2), tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sangat disayangkan hal itu berakhir seperti ini. Ini adalah waktu untuk memperbaikinya. Kami ingin kerja sama dan komunikasi di masa depan bersifat konstruktif," kata Zelensky dalam pernyataan via media sosial X.

Dia juga mengatakan bahwa Kyiv siap menandatangani kesepakatan yang memberikan akses istimewa kepada AS terhadap sumber daya alam dan mineral Ukraina "kapan saja dan dalam format apa pun yang sesuai".

Kesepakatan itu seharusnya ditandatangani di Washington pekan lalu sebelum Zelensky diusir dari Gedung Putih usai cekcok dengan Trump di depan publik.

Lihat juga Video: Zelensky Yakin AS Tak Akan Hentikan Bantuan Perang

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads