Tangkal Penipuan Online, Thailand Kaji Bangun Tembok Perbatasan

Tangkal Penipuan Online, Thailand Kaji Bangun Tembok Perbatasan

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Mar 2025 16:02 WIB
Victims of scam centers who were tricked or trafficked into working in Myanmar, stuck in limbo at a compound inside the KK Park, a fraud factory, and a human trafficking hub on the border with Thailand-Myanmar after a multinational crackdown on the compounds run by criminal gangs, operated by the Karen Border Guard Force (BGF) in Myawaddy, Myanmar, February 26, 2025. REUTERS/Stringer
Ribuan warga negara asing terkait skema penipuan online telantar di perbatasan Myanmar-Thailand (dok. REUTERS/Stringer)
Bangkok -

Pemerintah Thailand sedang mempelajari gagasan membangun tembok di sebagian perbatasannya dengan Kamboja untuk mencegah penyeberangan ilegal. Opsi tembok perbatasan ini dipertimbangkan seiring meningkatnya upaya multi-nasional untuk membongkar jaringan penipuan online (online scam).

"Jika itu dilakukan, bagaimana caranya? Apa hasilnya dan bagaimana itu akan menyelesaikan persoalannya? Ini masih dipelajari," ucap juru bicara pemerintah Thailand, Jirayu Houngsub, membahas soal usulan pembangunan tembak di perbatasan Thailand-Kamboja, seperti dilansir Reuters, Senin (3/3/2025).

Dia tidak menyebut lebih lanjut soal panjang tembok perbatasan yang mungkin akan dibangun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Kamboja belum memberikan tanggapan atas usulan tembok perbatasan ini.

Thailand dan Kamboja berbagi perbatasan sepanjang 817 kilometer. Kementerian Pertahanan Thailand sebelumnya mengusulkan tembok perbatasan untuk mencegah aktivitas perlintasan alami sepanjang 55 kilometer antara Provinsi Sa Kaeo di Thailand dengan Poipet, yang saat ini hanya dipisahkan oleh kawat berduri.

ADVERTISEMENT

Usulan ini mencuat saat penindakan keras semakin meluas terhadap pusat-pusat penipuan yang bertanggung jawab atas praktik penipuan finansial besar-besaran di kawasan Asia Tenggara, terutama di wilayah perbatasan Thailand dengan Myanmar dan Kamboja.

Di area perbatasan yang rawan itu, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ratusan ribu orang menjadi korban perdagangan manusia oleh geng-geng kriminal dalam beberapa tahun terakhir.

Pada akhir pekan, Kepolisian Thailand menerima 119 warga negara Thailand dari otoritas Kamboja setelah operasi penggerebekan di kota Poipet. Lebih dari 215 orang dievakuasi dari markas pusat penipuan di Kamboja.

Simak juga Video 'Rencana Google Rilis Fitur Blokir Aplikasi Penipuan Online':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pusat-pusat penipuan telekomunikasi telah beroperasi selama bertahun-tahun di kawasan Asia Tenggara, menjerat orang-orang dari berbagai negara hingga Afrika Barat.

Pusat penipuan itu menghadapi pengawasan yang lebih ketat setelah penyelamatan aktor China, Wang Xing, pada Januari lalu yang dibujuk pergi ke Thailand dengan dijanjikan pekerjaan sebelum dia diculik dan dibawa ke pusat penipuan di Myanmar.

Di wilayah Myawaddy, Myanmar, lebih dari 7.000 warga negara asing (WNA) -- kebanyakan dari China -- menunggu untuk menyeberang ke Thailand, yang sedang berkoordinasi dengan kedutaan besar untuk berusaha menyederhanakan pemulangan mereka.

Ratusan WNA itu dievakuasi dari pusat-pusat penipuan yang berada dalam kondisi kumuh di area kamp milisi setempat dan berjuang mengamankan jalan pulang. Seorang anggota parlemen Thailand, pekan lalu, mengatakan penindakan keras itu tidak cukup, dan memperkirakan 300.000 orang beroperasi di kamp-kamp di Myawaddy saja.

Simak juga Video 'Rencana Google Rilis Fitur Blokir Aplikasi Penipuan Online':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads