Dikritik Terlalu Dekat dengan Putin, Trump Tanggapi Santai

Dikritik Terlalu Dekat dengan Putin, Trump Tanggapi Santai

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Mar 2025 12:02 WIB
U.S. President Donald Trump and Russias President Vladimir Putin arrive for their meeting in Helsinki, Finland, July 16, 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
Trump dan Putin dalam pertemuan tahun 2018 lalu (dok. REUTERS/Kevin Lamarque)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanggapi santai atas kritikan yang muncul soal dirinya yang semakin dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, terutama saat membahas perang Ukraina. Trump mengatakan AS seharusnya "mengurangi" kekhawatiran terhadap Putin.

"Kita seharusnya mengurangi waktu untuk mengkhawatirkan Putin, dan lebih banyak waktu untuk mengkhawatirkan geng-geng pemerkosaan migran, para gembong narkoba, para pembunuh, dan orang-orang dari rumah sakit jiwa yang memasuki negara kita -- Agar kita tidak berakhir seperti Eropa!" cetus Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, seperti dilansir AFP, Senin (3/3/2025).

Pergeseran "menakjubkan" Trump dalam pendekatan terhadap perang Ukraina dan terhadap Rusia terlihat jelas beberapa hari sebelumnya, ketika dia mengomeli Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di depan banyak wartawan di Gedung Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perselisihan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, memaksa Zelensky untuk meninggalkan Gedung Putih tanpa melakukan penandatanganan perjanjian mineral bagi hasil, yang disebut penting untuk upaya perdamaian Kyiv dan Moskow.

Kedekatan Trump yang semakin meningkat dengan Putin telah memicu kewaspadaan di seluruh kawasan Eropa dan di kalangan Partai Demokrat AS, yang menyuarakan kekhawatiran soal keamanan nasional negara itu.

ADVERTISEMENT

"Gedung Putih telah menjadi perpanjangan tangan Kremlin," tuduh Senator Demokrat, Chris Murphy, yang menjadi salah satu pengkritik Trump yang paling vokal.

Simak juga Video: Putin Siap Bicara dengan Trump Bahas Gencatan Senjata di Ukraina

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Tampaknya Amerika sedang berusaha untuk bersekutu dengan para diktator," sebut Murphy dalam wawancara dengan media terkemuka AS, CNN.

Sementara itu, Partai Republik AS yang sebagian besar mendukung Trump, dan sejumlah pejabat tinggi AS saat ini, justru menyerukan Zelensky untuk mengundurkan diri demi memastikan perjanjian damai dengan Rusia.

"Kami membutuhkan seorang pemimpin yang dapat berurusan dengan kami, pada akhirnya berurusan dengan Rusia, dan mengakhiri perang ini," ucap Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, saat berbicara kepada CNN.

Simak juga Video: Putin Siap Bicara dengan Trump Bahas Gencatan Senjata di Ukraina


[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads