Lima mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) kompak mengecam pemecatan massal yang dilakukan Presiden Donald Trump terhadap jajaran pejabat senior militer negara itu, termasuk Kepala Staf Gabungan AS, beberapa waktu terakhir.
Pemecatan semacam itu dianggap sebagai tindakan "sembrono" oleh kelima mantan Menhan AS tersebut.
Kecaman itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), disampaikan lewat surat gabungan yang isinya mengecam keras kebijakan Trump memecat para pejabat militer AS dan menyerukan Kongres AS untuk menghentikan konfirmasi apa pun terhadap pengganti-pengganti mereka.
Surat gabungan itu ditulis oleh empat mantan Menhan yang bertugas di bawah pemerintahan Partai Demokrat, yakni William Perry, Leon Panetta, Chuck Hagel dan Lloyd Austin, serta satu mantan Menhan bernama James Mattis, pensiunan jenderal Marinir AS, yang menjabat pada periode pertama Trump tahun 2017-2019 lalu.
Keempat mantan Menhan AS di bawah pemerintahan Partai Demokrat itu menjabat pada era Presiden Bill Clinton, Barack Obama dan Joe Biden.
Dalam suratnya, kelima mantan Menhan itu menuduh Trump berusaha menjadikan militer AS yang apolitis -- tidak berminat pada politik -- sebagai instrumen politik partisan.
Mereka juga menuduh menggunakan pemecatan, yang juga dilakukan terhadap para pengacara tingkat tinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, untuk "menghilangkan batasan hukum terhadap kekuasaan presiden".
"Tindakan Presiden Trump melemahkan kekuatan para relawan kita dan melemahkan keamanan nasional kita," sebut kelima mantan Menhan AS itu dalam suratnya.
Simak juga Video Trump Pecat 4 Pejabat Era Biden: 1.000 Orang Lainnya Menyusul!
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)