Sempat Sindir 'Diktator', Trump Kini Ngaku Hormati Zelensky

Sempat Sindir 'Diktator', Trump Kini Ngaku Hormati Zelensky

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 28 Feb 2025 04:53 WIB
FILE In this file photo taken on Wednesday, Sept. 25, 2019, U.S. President Donald Trump meets with Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy at the InterContinental Barclay New York hotel during the United Nations General Assembly, in New York. Ukraines president sits down Monday, Dec. 9, 2019 for peace talks in Paris with Russian President Vladimir Putin in their first face-to-face meeting, and the stakes could not be higher. More than five years of fighting in eastern Ukraine between government troops and Moscow-backed separatists has killed more than 14,000 people, and a cease-fire has remained elusive. (AP Photo/Evan Vucci, File)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump saat menggelar pertemuan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September 2019. Foto: AP Photo/Evan Vucci, File
Jakarta -

Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis menyuarakan rasa hormatnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Setelah beberapa waktu lalu menyebut Zelensky sebagai diktator.

Dilansir CNN dan AFP, Jumat (28/2/2025), Trump tampaknya hendak meminimalisir keretakannya dengan Zelensky menjelang pertemuan presiden itu.

"Saya pikir kita akan mengadakan pertemuan yang sangat baik besok pagi. Kita akan bergaul dengan sangat baik," kata Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat menghormatinya," kata Trump tentang Zelensky dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Ketika ditanya awak media apakah dia masih akan menyebut Zelensky sebagai diktator. Dengan nada sarkastis, Trump merespons "Apakah saya mengatakan itu? Saya tidak percaya saya mengatakan itu".

ADVERTISEMENT

"Pertanyaan berikutnya," katanya, seraya enggan merespons lebih lanjut.

Trump telah lama mengkritik miliaran bantuan militer dan bantuan lainnya yang diberikan Washington kepada Ukraina, tetapi mengambil nada yang berbeda menjelang pertemuan di mana kedua negara diharapkan menandatangani kesepakatan tentang hak pertambangan.

Kesepakatan tersebut yang didorong oleh Trump sebagai bentuk kompensasi atas dukungan Washington, akan memberikan Amerika Serikat bagian dari sebagian besar kekayaan mineral Ukraina.

"Kami telah memberinya banyak peralatan dan banyak uang, tetapi mereka telah berjuang dengan sangat berani," kata Trump.

"Seseorang harus menggunakan peralatan itu, dan mereka sangat berani dalam hal itu."

Trump mengejutkan banyak sekutu Eropa pada awal Februari dengan berbicara kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai Ukraina.

Setelah pernyataan kritis oleh Zelensky, Trump menyebut pemimpin Ukraina terpilih itu sebagai "diktator."

"Seorang diktator tanpa pemilu, Zelensky lebih baik bergerak cepat atau dia tidak akan punya negara yang tersisa," tulis Trump di platform Truth Social dilansir AFP, Kamis (20/2/2025).

(taa/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads