Kelompok Hamas mengatakan bahwa mereka siap untuk memulai negosiasi mengenai tahap kedua gencatan senjata di Gaza. Hal ini disampaikan setelah ratusan warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel sebagai imbalan atas penyerahan jasad empat sandera Israel.
Itu adalah pertukaran terakhir dari tahap pertama gencatan senjata selama enam minggu yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari dalam perang di Gaza.
Pembicaraan belum dimulai mengenai fase kedua, yang dimaksudkan untuk pada akhirnya mengarah pada akhir permanen perang di Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas mengatakan pada hari Kamis (27/2), bahwa satu-satunya cara agar para sandera yang tersisa di Gaza akan dibebaskan adalah melalui komitmen terhadap gencatan senjata.
"Kami memperbarui komitmen penuh kami terhadap perjanjian gencatan senjata, dan menegaskan kesiapan kami untuk memasuki negosiasi untuk fase kedua perjanjian tersebut," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya dan Reuters, Kamis (27/2/2025).
Sementara itu, Menteri Energi Israel Eli Cohen mengatakan pemulangan 59 sandera Israel yang tersisa merupakan prioritas utama, tetapi tidak akan ada kesepakatan mengenai tahap kedua gencatan senjata, jika Hamas tetap tinggal di Gaza.
"Tuntutan kami jelas," ujar Cohen kepada media publik Kan.