Surat kabar setempat, La Provence, melaporkan bahwa kedua tersangka diidentifikasi mengikuti aksi pro-Ukraina yang digelar di depan balai kota Marseille pada Senin (24/2) waktu setempat. Disebutkan oleh La Provence bahwa kedua tersangka yang berjenis kelamin laki-laki itu, berusia 40-an tahun dan 50-an tahun.
Rusia mengecam ledakan yang melanda kompleks konsulatnya di Marseille itu sebagai "serangan teroris". Moskow menuntut menuntut penyelidikan penuh oleh otoritas Paris terhadap ledakan tersebut,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pemerintah Prancis mengutuknya sebagai "pelanggaran apa pun terhadap keamanan kompleks diplomatik".
Kedutaan Besar Rusia di Paris mengatakan pihaknya telah meminta otoritas Prancis, sebelum ledakan terjadi, untuk memperketat keamanan di sekitar misi-misi diplomatik Rusia yang ada di negara tersebut "mengingat kemungkinan provokasi".
"Namun demikian, serangan semacam itu telah terjadi," sebut Kedutaan Besar Rusia dalam pernyataannya via Telegram.
(nvc/ita)