Serangan drone Ukraina menghantam wilayah Ryazan di Rusia semalam. Drone itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia, namun serpihannya memicu kebakaran pada sebuah kilang minyak di wilayah tersebut.
Militer Kyiv menyerang sejumlah lokasi infrastruktur energi Rusia dalam rentetan serangan drone jarak jauh, yang diklaim sebagai pembalasan atas serangan rudal Moskow terhadap Ukraina.
Serangan-serangan rudal Rusia disebut telah melumpuhkan jaringan energi Ukraina dan memutus aliran listrik untuk jutaan orang di berbagai area selama perang berkecamuk tiga tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur wilayah Ryazan, Pavel Malkov, seperti dilansir AFP, Senin (24/2/2025), mengatakan bahwa drone yang menyerang wilayahnya itu berhasil ditembak jatuh, namun serpihannya berjatuhan dan memicu kebakaran.
"Kebakaran terjadi di dalam wilayah sebuah perusahaan karena puing-puing yang berjatuhan," tutur Malkov dalam pernyataan via Telegram.
Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pernyataan terpisah, melaporkan bahwa pasukan pertahanan udara telah menembak jatuh sedikitnya 22 drone Ukraina dalam semalam.
Dua drone di antaranya, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, ditembak jatuh di wilayah Ryazan, sebelah tenggara Moskow.
Simak juga Video 'Intelijen Militer Ukraina: 50% Amunisi Rusia Dipasok oleh Korut':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Laporan sejumlah akun Telegram, termasuk akun Baza yang dikenal dekat dengan pasukan keamanan Rusia, menyebut kebakaran itu melanda sebuah kilang minyak di wilayah Rusia.
Sementara laporan media lokal Rusia menyebut ini menjadi momen ketiga kalinya kilang minyak itu, yang dimiliki raksasa minyak Rusia Rosneft, diserang sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, Angkatan Udara Ukraina melaporkan sedikitnya 267 drone Rusia menghujani wilayahnya dalam semalam.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, menyebut serangan ratusan drone, yang terdeteksi di wilayah udara Ukraina antara Sabtu (22/2) hingga Minggu (23/2) waktu setempat itu, sebagai "rekor untuk serangan tunggal" sejak sejak Moskow melancarkan invasi terhadap Kyiv pada Februari 2022.
Lihat juga Video 'Intelijen Militer Ukraina: 50% Amunisi Rusia Dipasok oleh Korut':