Menteri Ekonomi Iran Terancam Dipecat Gegara Nilai Mata Uang Anjlok

Menteri Ekonomi Iran Terancam Dipecat Gegara Nilai Mata Uang Anjlok

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 19 Feb 2025 16:36 WIB
Presidential candidate Abdolnaser Hemmati speaks with journalists before the start of the last election debate, in Tehran, Iran June 12, 2021. Ayoub Ghaderi/YJC/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights
Abdolnaser Hemmati (dok. Ayoub Ghaderi/YJC/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Teheran -

Parlemen Iran menerima mosi dari para anggota parlemen yang berupaya memecat Menteri Ekonomi Abdolnaser Hemmati. Upaya pemecatan ini dilakukan saat nilai mata uang nasional negara itu, Rial Iran, mengalami penurunan tajam.

Di bawah aturan hukum Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (19/2/2025), Hemmati harus hadir secara langsung di hadapan badan legislatif dalam waktu 10 hari untuk mempertahankan rekam jejaknya dalam sidang yang dapat berujung pemecatan dirinya.

Seorang anggota parlemen untuk wilayah Teheran, Ahmad Naderi, yang juga anggota dewan ketua parlemen mengatakan sebanyak 91 anggota parlemen telah menandatangani mosi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah ini menyusul pembicaraan tertutup yang dilakukan Presiden Masoud Pezeshkian dan Hemmati dengan para anggota parlemen Iran mengenai jatuhnya Rial Iran, yang kehilangan hampir separuh nilainya sejak Pezeshkian menjabat pada Juli tahun lalu.

Di pasar gelap, mata uang Rial Iran diperdagangkan dengan nilai lebih dari 900.000 per dolar Amerika, dibandingkan dengan kurang dari 600.000 pada pertengahan tahun 2024 lalu.

ADVERTISEMENT

Penurunan ini semakin cepat sejak jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, sekutu lama Iran, pada 8 Desember tahun lalu.

Rentetan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) selama beberapa dekade telah memukul perekonomian Iran, dengan inflasi memburuk sejak Washington pada tahun 2018 lalu menarik diri dari perjanjian nuklir penting dengan Teheran.

Simak juga Video 'Bedah APBN 2025: Strategi Menjaga Stabilitas dan Kepercayaan Pasar':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Presiden Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih pada pertengahan Januari lalu, telah menghidupkan kembali kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran, yang semakin memperketat pembatasan terhadap republik Islam tersebut.

Pezeshkian telah berjanji untuk mengupayakan kembalinya perjanjian nuklir dan pencabutan sanksi, namun upaya diplomatik sejauh ini belum membuahkan hasil.

Pada April 2023, para anggota parlemen Iran memecat Menteri Perindustrian Reza Fatemi Amin karena melonjaknya harga mobil.

Simak juga Video 'Bedah APBN 2025: Strategi Menjaga Stabilitas dan Kepercayaan Pasar':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads