Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB

Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 15 Feb 2025 15:05 WIB
President Joseph Aoun walks into the first meeting of Lebanons new government at the Baabda presidential palace, east of Beirut, on February 11, 2025. Lebanese Premier Nawaf Salam named a new government on February 8 which ended more than two years under a caretaker cabinet. Salam said his newly-formed cabinet will strive to be a
Presiden Lebanon Joseph Aoun (dok. AFP/ANWAR AMRO)
Beirut -

Presiden Lebanon Joseph Aoun memberikan reaksi keras terhadap penyerangan yang melanda konvoi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNIFIL di negara tersebut. Aoun bersumpah akan menghukum para pelaku penyerangan, yang melukai salah satu wakil komandan UNIFIL itu.

"(Presiden Aoun) Mengecam serangan tersebut... dan menekankan bahwa para pelaku penyerangan akan menerima hukuman mereka," demikian pernyataan kantor kepresidenan Lebanon via media sosial X, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025).

"Pasukan keamanan tidak akan bersikap lunak terhadap pihak mana pun yang mencoba mengganggu stabilitas dan perdamaian sipil," tegas pernyataan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi penyerangan yang terjadi pada Jumat (14/2) tengah malam itu disebut melibatkan sekelompok pendukung Hizbullah di Lebanon. Kendaraan yang membawa wakil komandan UNIFIL dibakar, hingga membuat sejumlah tentara penjaga perdamaian PBB mengalami luka-luka.

Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tentara UNIFIL yang mengalami luka-luka. Namun wakil komandan UNIFIL, yang diidentifikasi sebagai Chok Bahadur Dhakal, termasuk di antara korban luka dalam penyerangan tersebut.

ADVERTISEMENT

Rekaman video dari insiden itu menunjukkan para pendukung Hizbullah membawa bendera kelompok mereka dan meneriakkan slogan-slogan sektarian ketika mereka menarik keluar para tentara UNIFIL dari kendaraan mereka dan memukuli tentara-tentara penjaga perdamaian PBB.

UNIFIL menyebut penyerangan itu sebagai "serangan keterlaluan" dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. UNIFIL juga menuntut "penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon" terhadap aksi penyerangan tersebut.

Militer Lebanon sebelumnya berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan itu, dan Menteri Dalam Negeri Lebanon telah menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Dalam Negeri Pusat pada Sabtu (15/2) pagi.

Simak juga Video: Israel Wanti-wanti Hizbullah Tak Luncurkan Drone Militer

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Penyerangan terhadap konvoi UNIFIL itu terjadi saat para pendukung Hizbullah lainnya melakukan pemblokiran terhadap ruas jalan satu-satunya menuju bandara internasional di Beirut selama dua malam berturut-turut, untuk memprotes tindakan pemerintah Lebanon melarang pesawat sipil Iran mendarat di negara itu.

Pernyataan kantor kepresidenan Lebanon menyebut Presiden Aoun telah memeriksa kondisi wakil komandan UNIFIL yang luka-luka dan menegaskan hal itu "tidak boleh terulang kembali".

Disebutkan juga bahwa sang Presiden Lebanon telah "menindaklanjuti perkembangan situasi terkait pemblokiran jalan, aksi pembakaran dan kerusuhan, dan mengeluarkan arahan kepada militer dan pasukan keamanan untuk menghentikan praktik-praktik ini".

Ditambahkan bahwa otoritas kehakiman "telah memulai penyelidikan di lapangan".

Simak juga Video: Israel Wanti-wanti Hizbullah Tak Luncurkan Drone Militer

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads