Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman melontarkan ancaman untuk melancarkan serangan baru jika Amerika Serikat (AS) dan Israel melanjutkan rencana untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza. Houthi mengancam akan menembakkan rudal dan drone.
Ancaman terbaru ini, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/2/2025), dilontarkan oleh pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan oleh Al-Masirah TV, televisi terkait kelompok tersebut.
"Kami akan mengambil tindakan dengan menembakkan rudal dan drone, serta melancarkan serangan maritim jika Amerika Serikat dan Israel menerapkan rencana mereka untuk memindahkan (warga Palestina dari Gaza)," ujar Al-Houthi dalam pernyataannya.
Presiden AS Donald Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS "mengambil alih" Gaza, dan bahkan mengusulkan "kepemilikan" atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.
Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.
Baru-baru ini, Trump bahkan menyebut Gaza sebagai lokasi "pengembangan real estate untuk masa depan", dan kembali menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS.
Rencana Trump itu menuai penolakan dan kecaman luas secara global, terutama oleh negara-negara Arab.
Simak juga Video 'Houthi Ancam Terus Serang Israel Jika Langgar Gencatan Senjata':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)