Balas Dendam Trump ke Biden

Balas Dendam Trump ke Biden

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 08 Feb 2025 20:39 WIB
Balas Dendam Trump ke Biden
Foto Joe Biden: (REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat peraturan baru yang berkaitan dengan mantan Presiden AS Joe Biden. Seakan-akan balas dendam, Trump mencabut otoritas keamanan Biden.

"Joe Biden tidak perlu terus menerima akses ke informasi rahasia," kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya.

"Oleh karena itu, kami segera mencabut Izin Keamanan Joe Biden, dan menghentikan Arahan Intelijen hariannya," imbuhnya dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bahkan membuat pernyataan bahwa Biden dipecat. Tulisannya bahkan ditulis huruf kapital.

Merujuk pada slogan acara reality show TV "The Apprentice," Trump menambahkan dengan huruf kapital: "JOE, KAMU DIPECAT."

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, selama ini para presiden AS diberi hak untuk menerima arahan intelijen bahkan setelah mereka tak lagi menjabat.

Dalam unggahannya pada hari Jumat (7/2) waktu setempat, Trump mengklaim bahwa Biden "tidak dapat dipercaya" untuk terus menerima arahan intelijen. Sebabnya, laporan penasihat khusus mengenai dokumen rahasia yang ditemukan di rumah Biden menemukan bahwa mantan presiden berumur 82 tahun itu menderita "ingatan yang buruk."

Balas Dendam

U.S. President Joe Biden stands onstage during Day 1 of the Democratic National Convention (DNC) at the United Center, in Chicago, Illinois, U.S., August 19, 2024. REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights Foto Joe Biden: (REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights)
Trump mengungkap alasan di balik pencabutan peraturan itu. Alasannya bukan lain karena ingin membalas perlakuan Biden terhadapnya saat memenagkan Pilpres pada 2020 lalu.

Kala itu, Biden mencabut izin keamanannya setelah memenangkan pemilihan umum.

Biden saat itu menyebut "perilaku tidak menentu" Trump baik sebelum maupun setelah serangan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh para pengunjuk rasa, yang mencoba membatalkan kekalahan Trump dalam pemilihan umum.

Trump Pernah Lakukan Hal Serupa

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meyambut kedatangan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih, Rabu (13/11/2024). Pertemuan itu memastikan bahwa transisi kekuasaan antara Biden dengan Trump akan berjalan mulus. Foto Trump dan Biden: (Reuters/Kevin Lamarque)
Kilas balik ke belakang, ternyata Trump pernah melakukan hal serupa kepada Biden. Bedanya, saat itu Biden masih menjabat sebagai presiden terpilih AS.

Laporan CNN, pada 12 November 2020, menyebut Biden belum mendapatkan pengarahan intelijen harian dari pemerintahan Trump. Padahal, sudah terpilih menjadi presiden AS.

Senator Oklahoma, James Lankford, saat itu sampai turun tangan mengintervensi Trump.

Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) saat itu menyatakan bahwa kurangnya akses untuk Biden dipicu oleh hasil pilpres yang belum dipastikan oleh Administrasi Layanan Umum (GSA) -- indikasi yang jelas bahwa tim transisi Biden tidak mendapatkan pengarahan yang sama seperti yang biasanya didapatkan oleh seorang presiden terpilih.

Halaman 3 dari 3
(zap/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads