Iran Tolak Mentah-mentah Rencana Trump Ambil Alih Gaza

Iran Tolak Mentah-mentah Rencana Trump Ambil Alih Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 06 Feb 2025 16:24 WIB
Displaced Palestinians return to their homes in the northern Gaza Strip, following Israels decision to allow thousands of them to go back for the first time since the early weeks of the 15-month war with Hamas, Monday, Jan. 27, 2025. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Momen warga Gaza berbondong-bondong kembali ke rumah mereka yang hancur akibat perang Hamas-Israel (dok. AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Teheran -

Iran menolak apa yang disebutnya sebagai rencana "mengejutkan" yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza. Teheran menyebut rencana itu sama saja "memindahkan secara paksa" warga Palestina dari wilayah pesisir tersebut.

"Rencana untuk membersihkan Gaza dan memindahkan secara paksa rakyat Palestina ke negara-negara tetangga dianggap sebagai kelanjutan dari rencana yang ditargetkan rezim Zionis (Israel-red) untuk sepenuhnya memusnahkan bangsa Palestina, dan ditolak mentah-mentah dan dikutuk," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, seperti dilansir AFP, Kamis (6/2/2025).

Rencana kontroversial itu diumumkan Trump dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump tidak hanya mengatakan bahwa AS "akan mengambil alih" Jalur Gaza, tapi juga akan "memilikinya" dan mengembangkannya secara ekonomi, setelah merelokasi warga Palestina yang ada di sana ke negara-negara lainnya. Dia bahkan menyebut relokasi warga Gaza itu akan dilakukan "secara permanen".

Hal ini melampaui gagasan sebelumnya yang telah ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin negara Arab.

ADVERTISEMENT

Rencana itu menuai penolakan dari para pemimpin negara Arab dan pemimpin dunia, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan soal "pembersihan etnis" di wilayah Palestina.

Gedung Putih tampak berupaya meredakan kehebohan dan penolakan global yang muncul, dengan Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menarik kembali pernyataan Trump soal warga Gaza akan direlokasi secara permanen. Dia mengatakan bahwa warga Gaza harus "direlokasi sementara" untuk proses pembangunan kembali.

Simak Video 'Ide Trump Relokasi Warga Gaza Ditolak Sana-sini':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pernyataan serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio yang menegaskan bahwa gagasannya adalah warga Gaza meninggalkan wilayah itu untuk periode "sementara" selama rekonstruksi dan pembersihan puing berlangsung.

Baqaei menggambarkan rencana Trump sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap prinsip-prinsip dasar dan landasan hukum internasional dan piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa".

Dia kemudian menyerukan komunitas internasional untuk mengakui "hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan membebaskan mereka dari... pendudukan dan apartheid".

Simak Video 'Ide Trump Relokasi Warga Gaza Ditolak Sana-sini':

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads