Militer Israel melancarkan operasi besar-besaran di wilayah Tepi Barat sejak 21 Januari lalu, yang diklaim bertujuan untuk membasmi kelompok bersenjata Palestina dari area Jenin, yang disebut sejak lama menjadi sarang militan.
"Kami menuntut intervensi pemerintah AS (Amerika Serikat) sebelum terlambat, untuk menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat dan tanah kami," ucap Rudeineh kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA, dalam pernyataan yang bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ke AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (2/2) waktu setempat, militer Israel mengklaim pasukannya telah membunuh lebih dari 50 "teroris" dalam operasi militer yang dimulai 21 Januari tersebut, dan dalam rentetan serangan udara pada minggu sebelumnya.
Netanyahu sedang berada di Washington DC, di mana dia diperkirakan akan memulai pembicaraan mengenai tahap kedua gencatan senjata Gaza. Tahap selanjutnya diperkirakan mencakup pembebasan para sandera tersisa dan diskusi mengenai penghentian perang yang lebih permanen.
Lihat juga Video: Israel Kini Bombardir Tepi Barat, 10 Warga Palestina Tewas
(nvc/zap)