Bunuh 70 Orang di Tepi Barat, Israel Dituduh Lakukan Pembersihan Etnis

Bunuh 70 Orang di Tepi Barat, Israel Dituduh Lakukan Pembersihan Etnis

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Feb 2025 10:35 WIB
Tamer Abu Zaho, who tried to deliver bread, medicines and diapers to his mother, who is trapped inside a Jenin hospital amid an Israeli raid, stands, in the Israeli-occupied West Bank, January 22, 2025. REUTERS/Ammar Awad
Tentara Israel melakukan operasi militer di Tepi Barat saat gencatan berlangsung di Jalur Gaza (dok. REUTERS/Ammar Awad)
Tepi Barat -

Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam operasi militer Israel di wilayah Tepi Barat, yang dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 70 orang dalam dua pekan terakhir. Otoritas Palestina menuding Tel Aviv telah melakukan "pembersihan etnis" di Tepi Barat.

Juru bicara kantor Abbas, Nabil Abu Rudeineh, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), mengatakan kepresidenan Palestina "mengecam perluasan perang komprehensif otoritas pendudukan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat untuk melaksanakan rencana mereka yang bertujuan menggusur warga dan pembersihan etnis".

Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, dalam pernyataan terpisah, melaporkan "70 orang mati syahid di Tepi Barat sejak awal tahun ini". Terdapat sedikitnya 10 anak-anak, satu perempuan dan dua warga lanjut usia di antara korban tewas tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya kepada AFP, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa puluhan orang itu "dibunuh oleh pendudukan Israel".

Jumlah korban tewas itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, terdiri atas 38 orang yang tewas dalam operasi Israel di area Jenin, dan 15 orang lainnya tewas di Tubas, Tepi Barat bagian utara. Sementara itu satu orang lainnya tewas di area Yerusalem Timur yang dianeksasi Israel.

ADVERTISEMENT

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Militer Israel melancarkan operasi besar-besaran di wilayah Tepi Barat sejak 21 Januari lalu, yang diklaim bertujuan untuk membasmi kelompok bersenjata Palestina dari area Jenin, yang disebut sejak lama menjadi sarang militan.

"Kami menuntut intervensi pemerintah AS (Amerika Serikat) sebelum terlambat, untuk menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat dan tanah kami," ucap Rudeineh kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA, dalam pernyataan yang bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ke AS.

Pada Minggu (2/2) waktu setempat, militer Israel mengklaim pasukannya telah membunuh lebih dari 50 "teroris" dalam operasi militer yang dimulai 21 Januari tersebut, dan dalam rentetan serangan udara pada minggu sebelumnya.

Netanyahu sedang berada di Washington DC, di mana dia diperkirakan akan memulai pembicaraan mengenai tahap kedua gencatan senjata Gaza. Tahap selanjutnya diperkirakan mencakup pembebasan para sandera tersisa dan diskusi mengenai penghentian perang yang lebih permanen.

Lihat juga Video: Israel Kini Bombardir Tepi Barat, 10 Warga Palestina Tewas

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads