Jakarta -
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan tekad untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir atau Yordania. Gagasan Trump ini menuai kecaman dari negara-negara sekutu AS, seperti Jerman dan Prancis.
Trump, dalam penegasannya, mengatakan dirinya "ingin membuat mereka (warga Palestina di Gaza-red) tinggal di area di mana mereka bisa hidup tanpa banyak gangguan dan revolusi dan kekerasan".
Sementara itu, otoritas Berlin dan Paris sama-sama menyebut rencana relokasi warga Gaza sebagai hal yang "tidak dapat diterima".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (29/1/2025):
- Trump Tegaskan Lagi Tekad Pindahkan Warga Palestina Keluar dari Gaza
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali tekadnya untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, menuju ke lokasi-lokasi yang "lebih aman" seperti Mesir atau Yordania. Gagasan Trump ini sebelumnya menuai kritikan banyak pihak.
Penegasan tersebut disampaikan Trump pada Senin (27/1) waktu setempat, setelah pada Sabtu (25/1) lalu melontarkan gagasan untuk "membersihkan" Gaza setelah perang antara Israel dan Hamas, yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir, menjadikan wilayah Palestina itu bagaikan "area penghancuran".
Saat ditanya kembali soal gagasannya itu, seperti dilansir AFP, Rabu (29/1/2025), Trump mengatakan dirinya "ingin membuat mereka (warga Palestina di Gaza-red) tinggal di area di mana mereka bisa hidup tanpa banyak gangguan dan revolusi dan kekerasan".
- Pilu 15 Orang Tewas Desak-desakan di Festival Keagamaan India
Festival keagamaan terbesar di dunia yang sedang berlangsung di India berujung insiden yang memakan korban jiwa. Sedikitnya 15 orang tewas dan banyak orang lainnya mengalami luka-luka saat insiden desak-desakan mematikan terjadi dalam festival Kumbh Mela yang berlangsung di Prayagraj.
Insiden massal yang mematikan telah menjadi salah satu ciri khas festival keagamaan yang digelar di India, dengan Kumbh Mela memiliki rekam jejak yang buruk dalam hal insiden massal yang mematikan sebelum insiden terbaru terjadi pekan ini.
Jumlah peminat festival Kumbh Mela yang tak terhitung banyaknya seringkali memicu insiden yang sangat disayangkan.
- Kim Jong Un Serukan Penguatan Kekuatan Nuklir Korut Tanpa Batas Waktu
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bersumpah bahwa program nuklir negaranya akan terus berlanjut "tanpa batas waktu". Kim Jong Un bahkan menyerukan penguatan kekuatan nuklir Pyongyang sepanjang tahun ini.
Sumpah dan seruan itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (29/1/2025), disampaikan ketika Kim Jong Un berkunjung ke pangkalan produksi material nuklir dan institut senjata nuklir Korut pekan ini.
Dalam kunjungannya, Kim Jong memuji para ilmuwan dan pekerja lainnya di fasilitas itu karena mencapai apa yang disebutnya sebagai "keberhasilan yang luar biasa" dan "hasil produksi yang luar biasa" dalam pekerjaan mereka tahun lalu, ketika dia menginstruksikan proses produksi material nuklir tingkat senjata dan rencana mereka untuk tahun 2025 dan seterusnya.
- Dugaan Awal Penyebab Pesawat Airbus Terbakar di Korsel Lukai 7 Orang
Sebanyak tujuh orang mengalami luka-luka dalam insiden pesawat Airbus A321, milik maskapai Air Busan, yang terbakar di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan (Korsel). Penyebab kebakaran itu sedang diselidiki lebih lanjut oleh otoritas setempat.
Pesawat jenis Airbus A321 yang dioperasikan oleh maskapai Air Busan, seperti dilansir AFP, Rabu (29/1/2025), tiba-tiba terbakar pada bagian belakang badan pesawat pada Selasa (28/1) malam, ketika pesawat hendak terbang dari Busan ke Hong Kong.
Kementerian Transportasi Korsel melaporkan bahwa sebanyak 169 penumpang dan tujuh awak pesawat berhasil dievakuasi melalui seluncuran darurat yang mengembang di kanan dan kiri badan pesawat.
- Jerman-Prancis Kompak Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza
Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memindahkan atau merelokasi warga Palestina keluar dari Jalur Gaza menuai kecaman dari sekutu-sekutu Washington, seperti Jerman dan Prancis. Kedua negara Eropa itu sama-sama menyebut rencana relokasi warga Gaza sebagai hal yang "tidak dapat diterima".
Gagasan itu dicetuskan Trump saat berbicara kepada wartawan pada Sabtu (25/1) lalu dan dipertegas pada Senin (27/1). Dia awalnya melontarkan gagasan untuk "membersihkan" Gaza setelah perang, yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir, menjadikan wilayah Palestina itu bagaikan "area penghancuran".
Trump kemudian menyatakan keinginan untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, menuju ke lokasi-lokasi yang "lebih aman", seperti Mesir atau Yordania. Dia mengatakan dirinya "ingin membuat mereka (warga Palestina di Gaza-red) tinggal di area di mana mereka bisa hidup tanpa banyak gangguan dan revolusi dan kekerasan".
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini