Trump Akan Singkirkan Ideologi Transgender dari Militer

Trump Akan Singkirkan Ideologi Transgender dari Militer

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 28 Jan 2025 11:01 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 23: U.S. President Donald Trump speaks to reporters after signing a series of executive orders in the Oval Office of the White House on January 23, 2025 in Washington, DC. Trump signed a range of executive orders pertaining to issues including crypto currency, Artificial Intelligence, and clemency for anti-abortion activists.   Anna Moneymaker/Getty Images/AFP (Photo by Anna Moneymaker / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER)
Jakarta -

Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menyingkirkan ideologi transgender dari militer. Hal itu agar militer AS memiliki kekuatan tempur mematikan.

"Untuk memastikan bahwa kita memiliki kekuatan tempur paling mematikan di dunia, kita akan menyingkirkan ideologi transgender dari militer kita," kata Trump dalam retret kongres Partai Republik sebelumnya di Miami, dilansir AFP, Selasa (28/1/2025).

Trump sebelumnya berjanji untuk memberlakukan kembali larangan terhadap pasukan transgender, tetapi belum jelas langkah-langkah spesifik apa yang tercantum dalam perintah baru tersebut, sebab belum dipublikasikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangkaian perintah terkait militer ditandatangani Trump di Air Force One. Trump juga menyerukan pembangunan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel versi AS.

Partai Republik menandatangani perintah lebih lanjut untuk mengembalikan anggota angkatan yang diberhentikan karena menolak menerima vaksin Covid, dan memperluas tindakan keras pemerintah yang lebih luas terhadap program keberagaman ke angkatan bersenjata.

ADVERTISEMENT

Seorang pejabat Gedung Putih yang bersama Trump mengatakan perintah tersebut melibatkan "penghapusan radikalisme gender di militer."

Instruksi Trump itu muncul pada awal minggu keduanya kembali ke Gedung Putih. Lebih lanjut AS juga menggelar upacara penyambutan di Pentagon untuk menteri pertahanan barunya, veteran militer dan tokoh Fox News Pete Hegseth. Hegseth mengaku siap melaksanakan perintah Trump di militer itu.

"Terima kasih atas kepemimpinan Anda, Tuan Presiden. Kami akan melaksanakannya!" ujar Hegseth dalam akun X.

Diketahui, warga Amerika transgender telah menghadapi perubahan kebijakan yang tidak menentu tentang dinas militer dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintahan Demokrat sebelumnya berusaha mengizinkan mereka untuk bertugas secara terbuka sementara Trump telah berulang kali berusaha untuk mengeluarkannya dari jajaran.

Militer AS mencabut larangan pasukan transgender yang bertugas di angkatan bersenjata pada tahun 2016, selama masa jabatan kedua Demokrat Barack Obama sebagai presiden.

Berdasarkan kebijakan tersebut, pasukan transgender yang sudah bertugas diizinkan untuk melakukannya secara terbuka, dan rekrutmen transgender mulai diterima pada 1 Juli 2017.

(yld/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads