Kecaman Keras Palestina soal Rencana Trump Relokasi Warga Gaza

Kecaman Keras Palestina soal Rencana Trump Relokasi Warga Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 27 Jan 2025 20:06 WIB
Palestinians sit near the rubble of buildings destroyed during the Israeli offensive, following a ceasefire between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 22, 2025. REUTERS/Mohammed Salem TPX IMAGES OF THE DAY
Senyum warga Gaza di reruntuhan bangunan. (REUTERS/Mohammed Salem)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania. Hal ini mendapat kecaman dari Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (27/1/2025), tanpa menyebut nama pemimpin AS tersebut, Abbas "menyatakan penolakan dan kecaman keras terhadap proyek apa pun yang bertujuan untuk menggusur warga kami dari Jalur Gaza". Warga Palestina pun "tidak akan meninggalkan tanah dan tempat-tempat suci mereka".

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kepresidenan Palestina, Abbas mengatakan: "Kami tidak akan membiarkan terulangnya bencana yang menimpa rakyat kami pada tahun 1948 dan 1967". Bencana yang dimaksud dikenal warga Palestina sebagai Nakba atau "malapetaka", ketika ratusan ribu orang mengungsi selama perang yang bertepatan dengan berdirinya Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Arab-Israel tahun 1967, di mana Israel menaklukkan Gaza dan Tepi Barat, dikenal sebagai Naksa, atau "kemunduran", dan menyebabkan beberapa ratus ribu orang lainnya mengungsi dari wilayah tersebut.

Tamer Abu Zaho, who tried to deliver bread, medicines and diapers to his mother, who is trapped inside a Jenin hospital amid an Israeli raid, stands, in the Israeli-occupied West Bank, January 22, 2025. REUTERS/Ammar AwadIlustrasi warga Gaza (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

Selain itu, Abbas juga menolak apa yang disebutnya "setiap kebijakan yang merusak persatuan tanah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem timur".

ADVERTISEMENT

Baca berita di halaman selanjutnya.

Abbas meminta Trump untuk melanjutkan upayanya untuk mendukung gencatan senjata di Gaza yang dimulai pada 19 Januari. Dia mengatakan Otoritas Palestina tetap siap untuk mengambil alih pemerintahan di wilayah yang dilanda perang tersebut.

Sebelumnya, Trump sempat mengatakan bahwa ia ingin Yordania dan Mesir mengambil warga Palestina dari Gaza. Ia menyarankan "kita bersihkan saja semua itu".

Gagasan itu langsung ditolak oleh Yordania. Mesir juga sebelumnya telah menentang segala usulan bahwa warga Gaza dapat dipindahkan ke negara tersebut.

Halaman 2 dari 2
(kny/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads