Senat Amerika Serikat mengonfirmasi mantan pembawa acara Fox News, Pete Hegseth sebagai menteri pertahanan (menhan) atau bos Pentagon dalam pemungutan suara yang digelar pada hari Jumat (24/1) waktu setempat. Hegseth menang tipis di tengah tuduhan-tuduhan penyalahgunaan alkohol, pelecehan seksual, dan kekhawatiran lain tentang kemampuannya untuk memimpin Pentagon.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/1/2025), dalam pemungutan suara Senat AS itu, tiga senator Republik memberikan suara menentang pilihan Presiden Donald Trump itu sebagai menteri pertahanan, yang menghasilkan hasil seri 50-50. Hasil seri ini mengharuskan Wakil Presiden J.D. Vance untuk memberikan suara penentu. Ini kedua kalinya dalam sejarah AS, seorang wakil presiden harus campur tangan untuk menyelamatkan calon kabinet.
Hasil yang sangat dramatis itu menggarisbawahi kekhawatiran tentang Hegseth, yang akan mengambil alih Pentagon di tengah perang yang berkecamuk di Ukraina dan Timur Tengah yang tidak stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berusia 44 tahun itu adalah mantan perwira Garda Nasional Angkatan Darat, yang baru-baru ini bekerja sebagai salah satu pembawa acara untuk Fox News -- salah satu saluran televisi favorit Trump.
Ketika ditanya selama sidang pengukuhannya minggu lalu tentang kritik yang ia hadapi, Hegseth mengatakan ada "kampanye kotor terkoordinasi" terhadapnya, dan bahwa ia "bukan orang yang sempurna, tetapi penebusan dosa itu nyata."
Trump telah mendukungnya, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat: "Pete adalah orang yang sangat, sangat baik."
Simak juga Video 'Trump 'Semprot' Zelenky: Jika Bukan Malaikat Harusnya Tak Memicu Perang':