Polemik Gestur Tangan Elon Musk Mirip Salam Nazi saat Trump Dilantik

Polemik Gestur Tangan Elon Musk Mirip Salam Nazi saat Trump Dilantik

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 21 Jan 2025 22:11 WIB
Polemik Gestur Tangan Elon Musk Mirip Salam Nazi saat Trump Dilantik
Gerakan tangan Elon Musk saat pelantikan Donald Trump seperti hormat Nazi. (REUTERS/Mike Segar Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Donald John Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47. Namun, muncul perdebatan hingga kini karena gerakan tangan Elon Musk saat pelantikan Trump menyerupai salam hormat Nazi.

Gerakan tangan miliarder AS itu saat berbicara dalam perayaan pelantikan Trump menjadi sorotan dan memicu perdebatan karena bentuk tangannya lurus separuh diangkat, seperti salam hormat Nazi.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (21/1), Elon Musk merupakan pendukung utama Trump selama kampanye pilpres, turut tampil di panggung Capital One Arena, Washington DC, Senin (20/1) malam. Musk disambut sorak-sorai yang meriah, melambaikan tangannya dan berteriak "Yesssss".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kelompok pelacak antisemitisme dalam tanggapannya menilai gerakan tangan Musk hanyalah mencerminkan momen antusiasme yang dirasakannya pada saat itu.

"Ini bukan kemenangan biasa. Ini adalah momen menentukan bagi peradaban manusia," ucap Musk dalam pidatonya.

ADVERTISEMENT

"Ini sangat penting. Terima kasih telah mewujudkannya! Terima kasih," ujarnya.

Sambil menggigit bibir bagian bawah, Musk memukulkan tangan kanannya ke dadanya, jari-jarinya terentang lebar-lebar, kemudian dia mengulurkan tangan kanannya keluar, dengan gerakan tegas, mengarah ke sudut atas, telapak tangannya mengarah ke bawah dan jari-jarinya rapat.

Musk lantas membalikkan badannya dan memberikan gerakan tangan yang sama kepada kerumunan orang di belakangnya.

"Hari saya tertuju pada Anda. Berkat Anda, masa depan peradaban terjamin," ucapnya sambil mengakhiri gerakan tangannya tersebut.

Gerakan Tangan Musk Tuai Perdebatan

(L-R) Priscilla Chan, Meta CEO Mark Zuckerberg, Lauren Sanchez, businessman Jeff Bezos, Sundar Pichai, and businessman Elon Musk, among other dignitaries, attend Donald Trump’s inauguration as the next President of the United States in the rotunda of the United States Capitol in Washington, DC, USA, 20 January 2025. Trump, who defeated Kamala Harris, is being sworn in today as the 47th president of the United States, though the planned outdoor ceremonies and events have been cancelled due to a forecast of extreme cold temperatures.    SHAWN THEW/Pool via REUTERS Elon Musk bersama pengusaha dan orang terkaya di AS lainnya saat pelantikan Donald Trump. (via REUTERS/SHAWN THEW)
Gerakan tangan Musk itu dengan cepat menuai perdebatan online. Salah satu sorotan datang dari wilayah Israel, penganut Yahudi yang punya sejarah kelam dengan Nazi pimpinan Adolf Hitler.

Hormat atau salam Nazi merupakan sebuah tanda yang dipakai dalam penyambutan di Jerman era Nazi. Hormat tersebut ditampilkan dengan mengangkat tangan kanan dari leher ke udara dengan tangan melencang.

Penggunaan hormat Nazi tersebut sekarang dianggap tindak kejahatan karena sejarah kelam penuh darah dan salam itu dilarang di sejumlah negara dunia.

"Apakah Elon Musk melakukan Sieg Heil di pelantikan Trump?" tanya media Israel, Jerusalem Post, merujuk pada sebutan untuk hormat Nazi yang berarti "Salam kemenangan".

Di pihak lainnya, Liga Antipencemaran Nama Baik, yang melacak antisemitisme, tidak sepakat dengan tudingan tersebut.

"Tampaknya @elonmusk membuat gerakan canggung karena momen antusiasme, bukan hormat Nazi, tapi sekali lagi, kami menghargai orang-orang yang khawatir," demikian pernyataan Liga Antipencemaran Nama Baik.

Juru bicara Musk dan Trump belum memberikan komentarnya atas hal ini.

Halaman 2 dari 2
(rfs/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads