3 Sandera Israel Dibebaskan Hamas Usai Gencatan Senjata Terwujud

3 Sandera Israel Dibebaskan Hamas Usai Gencatan Senjata Terwujud

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 20 Jan 2025 01:22 WIB
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel menunjukkan Emily Damari, salah satu dari tiga sandera Israel yang diculik selama serangan militan Palestina pada 7 Oktober 2023, merayakan pembebasannya di lokasi yang dirahasiakan pada 19 Januari 2025 setelah gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera-tawanan dalam perang
Foto: Emily Damari, salah satu dari tiga sandera Israel yang diculik (dok. AFP)
Jakarta -

Militer Israel menyampaikan tiga sandera telah dibebaskan oleh Hamas. Ketiga sandera yang telah dibebaskan berada bersama pasukan mereka di Jalur Gaza.

Tiga sandera dibebaskan pada Minggu (19/1/2025) waktu setempat. Ketiganya akan menjalani pemeriksaan medis sebelum kembali kepada keluarga.

"Ketiga sandera yang dibebaskan didampingi oleh pasukan khusus IDF dan pasukan ISA saat mereka kembali ke wilayah Israel, di mana mereka akan menjalani pemeriksaan medis awal," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan senjata di Gaza sempat terhambat daftar sandera yang hendak dibebaskan oleh Hamas. Dilansir Al-Jazeera dan AFP, Minggu (19/1/2025), gencatan senjata ini disetujui setelah satu tahun mediasi intensif oleh Qatar dan Mesir. Hal ini menjadi langkah awal dalam proses panjang dan rapuh yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan di Gaza.

Perang besar di Gaza meletus sejak 7 Oktober 2023. Israel mengklaim serangannya di Gaza dilakukan untuk menghancurkan Hamas yang menyerang mereka dan menewaskan 1.200 orang di wilayah Israel.

ADVERTISEMENT

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45 ribu orang yang mayoritas merupakan perempuan dan anak. Ada ratusan ribu orang yang terluka akibat serangan itu. Jutaan penduduk Gaza juga terpaksa mengungsi akibat perang.

Gencatan senjata di Gaza rencananya dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat, Minggu (19/1). Namun, pelaksanaannya terhambat penyerahan daftar tiga sandera yang hendak dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian kesepakatan dengan Israel.

Hamas sendiri telah menyatakan komitmen untuk menyediakannya. Namun, Hamas beralasan ada kendala teknis sehingga daftar itu sulit diselesaikan tepat waktu.

Hamas menyatakan anggotanya berkomunikasi secara fisik melalui utusan. Hal itu disebut membutuhkan waktu untuk menyetujui nama-nama dan lokasi para sandera ketika pesawat militer Israel masih berada di atas mereka.

(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads