Biden Ingatkan Netanyahu: Perhatikan Kekhawatiran Rakyat Palestina

Biden Ingatkan Netanyahu: Perhatikan Kekhawatiran Rakyat Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 17 Jan 2025 13:36 WIB
U.S. President Joe Biden meets with Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu in the Oval Office at the White House in Washington, U.S., July 25, 2024. REUTERS/Elizabeth Frantz Purchase Licensing Rights, opens new tab
Momen saat Biden dan Netanyahu bertemu di Gedung Puith pada Juli tahun lalu (dok. REUTERS/Elizabeth Frantz Purchase Licensing Rights)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang segera mengakhiri masa jabatannya, mengingatkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menemukan cara dalam mengakomodasi kekhawatiran rakyat Palestina, demi keberlanjutan jangka panjang Israel. Biden menyebut kekhawatiran rakyat Palestina itu sah.

"Gagasan bahwa Israel akan mampu mempertahankan diri untuk jangka panjang tanpa mengakomodasi permasalahan Palestina... Itu tidak akan terjadi," kata Biden dalam wawancara dengan media MSNBC, seperti dilansir Reuters, Jumat (17/1/2025).

"Dan saya terus mengingatkan teman saya, dan dia ada seorang teman, meskipun akhir-akhir ini kami banyak tidak sepakat, Bibi Netanyahu, bahwa dia harus menemukan cara untuk mengakomodasi kekhawatiran sah dari sekelompok besar orang yang disebut rakyat Palestina, yang tidak memiliki tempat untuk hidup secara merdeka," ucap Biden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden menghadapi kritikan dari banyak pembela hak asasi manusia (HAM) atas dukungan militer dan dukungan diplomatik yang diberikan AS kepada Israel selama perang berkecamuk di Jalur Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu tuduhan kejahatan perang serta genosida.

Israel telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

ADVERTISEMENT

Biden terkadang bersikap kritis terhadap Netanyahu, namun tetap memberikan dukungan kuat kepada sekutu Washington tersebut.

Pemerintah AS mengatakan, pada Kamis (16/1) waktu setempat, bahwa pihaknya memperkirakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan mulai berlaku pada Minggu (19/1) mendatang setelah perundingan yang dimediasi Washington bersama Qatar dan Mesir.

Simak Video 'Biden Soal Gencatan Senjata Israel-Hamas: Peluang Nyata Masa Depan Baru':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Perang Gaza dipicu oleh serangan mengejutkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv, telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat sekitar 250 orang lainnya disandera.

Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, dengan laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 46.000 orang tewas sejauh ini. Gempuran tanpa henti Tel Aviv juga memicu kehancuran besar-besaran dan memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi.

AS selama beberapa dekade mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina, yang akan menciptakan sebuah negara bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang berdampingan dengan Israel.

Netanyahu, dalam pernyataan sebelumnya, mengatakan Israel harus memiliki kendali atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan, yang akan menghalangi terbentuknya negara Palestina yang berdaulat.

Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusannya beberapa lalu menyatakan pendudukan Israel atas wilayah dan permukiman Palestina adalah tindakan ilegal.

Simak Video 'Biden Soal Gencatan Senjata Israel-Hamas: Peluang Nyata Masa Depan Baru':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads