Ditangkap, Presiden Korsel Bicara Soal Mencegah Pertumpahan Darah

Ditangkap, Presiden Korsel Bicara Soal Mencegah Pertumpahan Darah

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 15 Jan 2025 10:53 WIB
Police officers gather near the official residence of the impeached South Korean President Yoon Suk Yeol, as authorities are seeking to execute an arrest warrant, in Seoul, South Korea, January 15, 2025. REUTERS/Tyrone Siu
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol ditangkap (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta -

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol ditangkap pada hari Rabu (15/1) atas penetapan darurat militer yang berlangsung singkat. Dia ditangkap setelah ratusan penyidik antikorupsi dan polisi menggerebek kediamannya untuk mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu.

Pada Rabu sebelum fajar waktu setempat, ratusan petugas polisi dan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi mengepung kediaman Yoon. Beberapa petugas memanjat tembok pembatas dan mendaki jalan setapak untuk mencapai gedung utama.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (15/1/2025), setelah beberapa jam kebuntuan, pihak berwenang mengumumkan Yoon telah ditangkap, dan pemimpin yang dimakzulkan itu merilis pesan video yang direkam sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memutuskan untuk menanggapi Kantor Investigasi Korupsi," kata Yoon dalam pesan tersebut. Dia menambahkan bahwa ia tidak menerima legalitas investigasi tersebut tetapi mematuhi "untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak diinginkan."

Yoon menghadapi dakwaan pemberontakan atas upayanya yang singkat untuk memberlakukan darurat militer bulan lalu. Dia adalah presiden pertama yang menjabat dalam sejarah negara itu yang ditangkap.

ADVERTISEMENT

Yoon, mantan jaksa yang memimpin Partai Kekuatan Rakyat menuju kemenangan pemilu pada tahun 2022, dapat menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup jika ia terbukti bersalah melakukan pemberontakan.

Ia telah berusaha menghindari penangkapan selama berminggu-minggu dengan tetap berada di kompleks tempat tinggalnya, dilindungi oleh anggota Dinas Keamanan Presiden (PSS) yang tetap setia kepadanya.

Para pengawal Yoon telah memasang kawat berduri dan barikade di kediamannya, mengubahnya menjadi apa yang disebut oleh pihak oposisi sebagai "benteng".

Upaya pertama pada tanggal 3 Januari gagal setelah kebuntuan yang menegangkan selama berjam-jam antara para pengawal dan penyidik antikorupsi yang bekerja sama dengan polisi. Yoon berjanji tak lama setelah itu untuk "berjuang sampai akhir".

Simak Video 'Yoon Suk Yeol Bantah Ditangkap, Tapi Menyerahkan Diri':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads