Menteri Israel Ancam Mundur Jika Netanyahu Setuju Gencatan Senjata Gaza

Menteri Israel Ancam Mundur Jika Netanyahu Setuju Gencatan Senjata Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Jan 2025 18:03 WIB
Itamar Ben Gvir, a new minister of national security, attends a cabinet meeting in Jerusalem Thursday, Dec. 29, 2022. (AP Photo/Ariel Schalit, Pool)
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir (dok. AP Photo/Ariel Schalit, Pool)
Tel Aviv -

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengancam akan mundur dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu jika Tel Aviv menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza, yang sedang dirundingkan di Qatar.

Kesepakatan gencatan senjata itu akan mencakup pembebasan para sandera, termasuk sandera Israel, yang masih ditahan di Jalur Gaza sejak serangan mematikan Hamas pada Oktober 2023 lalu.

Ben Gvir, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/1/2025), mendesak Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich untuk bergabung dengan dirinya, dalam apa yang disebutnya sebagai upaya terakhir untuk mencegah kesepakatan gencatan senjata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ben Gvir, yang dikenal kontroversial ini, menyebut gencatan senjata di Jalur Gaza sama saja sebagai penyerahan diri berbahaya kepada Hamas.

"Langkah ini (mengundurkan diri-red) menjadi satu-satunya kesempatan kita untuk mencegah penandatanganan (kesepakatan gencatan senjata), dan mencegah penyerahan diri Israel kepada Hamas, setelah lebih dari setahun perang berdarah, yang menewaskan lebih dari 400 tentara IDF (Angkatan Bersenjata Israel) di Jalur Gaza, dan untuk memastikan kematian mereka tidak sia-sia," cetus Ben Gvir dalam pernyataannya via media sosial X.

ADVERTISEMENT

Dicetuskan Ben Gvir bahwa Israel seharusnya melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza sampai kelompok Hamas menyerah sepenuhnya.

Terlepas dari ancaman yang dilontarkan, pengunduran diri Ben Gvir dinilai tidak akan menjatuhkan pemerintahan Netanyahu.

Simak video: Biden Telepon Netanyahu, Desak Gencatan Senjata Segera di Gaza

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pada Senin (13/1), Smotrich yang memimpin partai religius nasional dan juga dikenal kontroversial ini mengecam kesepakatan yang sedang dirundingkan di Qatar untuk mengakhiri pertempuran dan memulangkan para sandera di Jalur Gaza. Dia menyebut kesepakatan itu sebagai kesepakatan "menyerahkan diri" bagi Israel.

"Kesepakatan yang mulai terbentuk merupakan malapetaka bagi keamanan nasional negara Israel," sebut Smotrich dalam pernyataannya.

Dia juga menyerukan bahwa Israel seharusnya "membuka semua gerbang neraka" di wilayah Palestina. Meski menyuarakan keberatannya, Smotrich tidak mengancam untuk menghalangi koalisi pemerintahan Netanyahu.

Mayoritas menteri dalam kabinet Netanyahu diperkirakan mendukung kesepakatan gencatan senjata secara bertahap, yang merinci penghentian pertempuran dan pembebasan sandera.

Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Israel, bersama Qatar dan Mesir telah memediasi kesepakatan gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hamas, dengan keterangan para pejabat yang memahami perundingan menyebut kesepakatan mungkin akan segera terwujud.

Simak video: Biden Telepon Netanyahu, Desak Gencatan Senjata Segera di Gaza

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads