Dimakzulkan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Malah Naik Gaji

Dimakzulkan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Malah Naik Gaji

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Jan 2025 17:45 WIB
This handout photo taken on December 12, 2024 and released by the South Korean Presidential Office via Yonhap shows South Korean President Yoon Suk Yeol delivering an address at the Presidential Office in Seoul. South Korean President Yoon Suk Yeol on December 12, vowed to fight until the very last minute, defending his shock decision last week to declare martial law and deploy troops to the countrys parliament. (Photo by Handout / South Korean Presidential Office via Yonhap / AFP) / - South Korea OUT / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT AFP PHOTO / SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE VIA YONHAP - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol (dok. AFP PHOTO/SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE VIA YONHAP)
Seoul -

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, yang berstatus nonaktif usai dimakzulkan parlemen, akan menerima kenaikan gaji yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Meski sedang diselidiki atas penetapan darurat militer dan akan menghadapi sidang pemakzulan di Mahkamah Konstitusi, Yoon tetap akan naik gaji.

Langkah Yoon menetapkan darurat militer singkat pada 3 Desember lalu yang menangguhkan pemerintahan sipil dan mengirimkan tentara ke parlemen, telah menjerumuskan Korsel ke dalam krisis politik terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Yoon telah dimakzulkan parlemen pada pertengahan Desember lalu dan kini sedang menunggu keputusan akhir Mahkamah Konstitusi, yang dapat memperkuat pemakzulannya atau mengembalikannya ke kekuasaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, Yoon menghadapi penyelidikan atas tuduhan pemberontakan dengan para penyelidik berupaya menangkapnya untuk diinterogasi.

Namun di tengah situasi tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (13/1/2025), Yoon akan diberi kenaikan gaji meskipun dia masih "bersembunyi" di kediaman kepresidenan dan menggunakan pengawal kepresidenan untuk menolak penangkapan beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Kenaikan gaji untuk Yoon itu tertuang dalam tabel gaji pegawai negeri sipil Korsel untuk tahun 2025 dalam dokumen dari Kementerian Manajemen Personalia, yang dilihat oleh AFP pada Senin (13/1) waktu setempat.

Dokumen itu menunjukkan gaji Yoon akan naik menjadi 262,6 juta Won (setara Rp 2,9 miliar) -- naik sebesar tiga persen dibandingkan tahun lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Yoon saat ini dinonaktifkan dari tugasnya karena mosi pemakzulan masih dibahas oleh Mahkamah Konstitusi, sehingga dia tetap mempertahankan statusnya sebagai Presiden Korsel dan masih akan menerima gaji juga tunjangan keamanan.

"Ini membuat darahku mendidih. Dia (Yoon-red) dibayar karena tidak melakukan apa pun," tulis netizen Korsel dalam pernyataan via media sosial X.

Yoon menolak untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebanyak tiga kali yang diajukan jaksa dan penyelidik yang menyelidiki penetapan darurat militer singkat. Unit pengawal kepresidenan menggagalkan upaya penangkapan Yoon pada awal bulan ini menyusul ketegangan selama berjam-jam di kediaman presiden.

Para penyelidik antikorupsi memperbarui upaya penangkapan Yoon. Namun unjuk rasa baik baik yang mendukung atau menentang Yoon terjadi hampir setiap hari di Seoul.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads