Trump yang sejak lama mengeluhkan surplus perdagangan Kanada dengan AS, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa perbatasan merupakan "garis yang dibuat secara artifisial".
Trump juga mengancam akan menerapkan tarif sebesar 25 persen untuk impor dari Kanada, yang mengirimkan 75 persen dari seluruh ekspor barang dan jasa ke selatan perbatasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joy, dalam pernyataan pada Selasa (7/1), menyebut gagasan Trump itu "menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang menjadikan Kanada negara kuat... Kami tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman".
Sementara itu, Trudeau telah mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (6/1) waktu setempat, yang akan resmi berlaku dalam beberapa bulan mendatang. Pemilu Kanada selanjutnya harus digelar pada 20 Oktober tahun ini, dengan jajak pendapat memprediksi kemenangan telak bagi Partai Konservatif, oposisi pemerintahan Partai Liberal yang dipimpin Trudeau saat ini.
Penolakan terhadap gagasan Trump juga disampaikan pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre. "Kanada tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51. Kami adalah negara yang besar dan mandiri," tegasnya dalam pernyataan via media sosial X.
Simak juga Video 'Kala Trump Buka Peluang Caplok Terusan Panama-Greenland Pakai Cara Militer':
(nvc/ita)