Trump Ingin Jadikan Kanada Negara Bagian AS, Trudeau Tolak Keras!

Trump Ingin Jadikan Kanada Negara Bagian AS, Trudeau Tolak Keras!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 08 Jan 2025 10:52 WIB
Canadian Prime Minister Justin Trudeau (L) and U.S. President Donald Trump hold a joint news conference at the White House in Washington, U.S., February 13, 2017. REUTERS/Kevin Lamarque
PM Kanada Justin Trudeau dan Donald Trump dalam pertemuan tahun 2017 lalu (dok. REUTERS/Kevin Lamarque)
Ottawa -

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menolak keras gagasan yang dilontarkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS yang ke-51.

Penolakan ini disampaikan Trudeau setelah Trump mengatakan dirinya mungkin akan menggunakan "kekuatan ekonomi" untuk mewujudkan gagasan tersebut.

"Sama sekali tidak ada peluang bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat," tegas Trudeau dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pekerja dan komunitas di kedua negara sama-sama mendapatkan manfaat dengan menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain," ujarnya.

Trump sudah beberapa kali membahas soal gagasan kontroversial ini. Dia beberapa kali menyebut Trudeau sebagai "Gubernur" Kanada dan menyebut gagasan Kanada menjadi negara bagian ke-51 AS sebagai "ide bagus".

ADVERTISEMENT

Gagasan itu kembali dibahas Trump saat dia berbicara di Mar-a-Lago, Florida, tepatnya ketika ditanya apakah dirinya mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan militer untuk menguasai Kanada.

"Tidak (kekuatan militer), (dengan) kekuatan ekonomi," jawab Trump.

"Karena Kanada dan Amerika Serikat, hal itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa," sebutnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Simak juga Video 'Kala Trump Buka Peluang Caplok Terusan Panama-Greenland Pakai Cara Militer':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Trump yang sejak lama mengeluhkan surplus perdagangan Kanada dengan AS, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa perbatasan merupakan "garis yang dibuat secara artifisial".

Trump juga mengancam akan menerapkan tarif sebesar 25 persen untuk impor dari Kanada, yang mengirimkan 75 persen dari seluruh ekspor barang dan jasa ke selatan perbatasannya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joy, dalam pernyataan pada Selasa (7/1), menyebut gagasan Trump itu "menunjukkan kurangnya pemahaman tentang apa yang menjadikan Kanada negara kuat... Kami tidak akan pernah mundur dalam menghadapi ancaman".

Sementara itu, Trudeau telah mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (6/1) waktu setempat, yang akan resmi berlaku dalam beberapa bulan mendatang. Pemilu Kanada selanjutnya harus digelar pada 20 Oktober tahun ini, dengan jajak pendapat memprediksi kemenangan telak bagi Partai Konservatif, oposisi pemerintahan Partai Liberal yang dipimpin Trudeau saat ini.

Penolakan terhadap gagasan Trump juga disampaikan pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre. "Kanada tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51. Kami adalah negara yang besar dan mandiri," tegasnya dalam pernyataan via media sosial X.

Simak juga Video 'Kala Trump Buka Peluang Caplok Terusan Panama-Greenland Pakai Cara Militer':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads