Seorang pria Palestina dan anaknya tewas ditembak di area kamp pengungsi Jenin di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Otoritas keamanan Palestina menuduh militan setempat sebagai dalang penembakan tersebut.
Kota Jenin dan kamp pengungsi Palestina yang ada di area tersebut sering menjadi lokasi bentrokan mematikan antara kelompok militan setempat dengan pasukan keamanan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah. Bentrokan itu dipicu oleh penangkapan yang dilakukan akhir tahun lalu.
Juru bicara pasukan keamanan Palestina di Tepi Barat, Anwar Rajab, seperti dilansir AFP, Sabtu (4/1/2025), mengatakan bahwa seorang pria Palestina bernama Mahmud al-Hajj tewas bersama anak laki-lakinya yang bernama Qassem "dalam sebuah insiden" di area kamp pengungsi Jenin pada Jumat (3/1) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara anak perempuan al-Hajj mengalami luka-luka dalam insiden yang sama.
"Area di mana insiden itu terjadi berada di luar wilayah operasional di mana pasukan keamanan aktif di dalam kamp tersebut," ucap Rajab dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Rajab menuduh "orang-orang yang melanggar hukum" telah mendalangi pembunuhan ayah dan anak di Jenin tersebut.
Direktur rumah sakit pemerintah di Jenin, Wisam Bakr, mengonfirmasi kepada AFP bahwa jenazah al-Hajj dibawa ke fasilitasnya, bersama dengan anak perempuannya yang luka-luka. Sedangkan jenazah anak laki-laki al-Hajj diangkut ke rumah sakit lainnya di area Jenin.
Bakr tidak menjelaskan lebih detail soal penyebab kematian mereka.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.