Penyidik Korsel Datangi Kediaman Presiden Yoon Suk Yeol untuk Penangkapan

Penyidik Korsel Datangi Kediaman Presiden Yoon Suk Yeol untuk Penangkapan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 03 Jan 2025 06:45 WIB
Anti-corruption investigators arrive at the residence of South Koreas impeached President Yoon Suk Yeol in Seoul on January 3, 2025. South Korean investigators arrived outside the presidential residence early Friday seeking to arrest Yoon Suk Yeol, with the impeached leaders die-hard supporters massing outside to protect him, AFP reporters saw. Cars carrying investigators probing Yoons short-lived declaration of martial law drove up to his residence in central Seoul, which was surrounded by a heavy police presence, AFP saw. Yoon would become the first sitting president in South Korean history to be arrested. (Photo by JUNG Yeon-je / AFP)
Penyidik Koresl datangi kediaman Presiden Yoon Suk Yeol (Foto: AFP/JUNG YEON-JE)
Seoul -

Penyidik Korea Selatan tiba di luar kediaman Presiden Yoon Suk Yeol pada Jumat dini hari waktu setempat. Penyidik datang untuk melakukan penangkapan buntut deklarasi darurat militer.

Dilansir AFP, Jumat (3/1/2025), mobil-mobil yang membawa penyelidik melaju di luar kediamannya di pusat kota Seoul, yang diiringi oleh banyak polisi. Sementara pendukung garis keras pemimpin yang dimakzulkan itu berdiri di luar kediaman Yoon.

Yoon yang telah diskors dari tugasnya oleh anggota parlemen akan menjadi presiden pertama yang menjabat dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pantauan AFP, puluhan bus polisi dan ratusan polisi berseragam berjejer di jalan di luar kompleks di pusat kota Seoul.

"Pelaksanaan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol telah dimulai," kata Kantor Investigasi Korupsi, yang sedang menyelidiki pernyataan darurat militer Yoon, dengan para penyelidik dan polisi terlihat memasuki kediaman presiden.

ADVERTISEMENT

Sementara Kantor berita Yonhap melaporkan sekitar 2.700 polisi dan 135 bus polisi telah dikerahkan ke daerah tersebut untuk mencegah bentrokan, setelah para pendukung Yoon berhadapan dengan demonstran anti-Yoon di daerah tersebut pada hari Kamis.

Yoon telah bersembunyi di dalam kediaman tersebut sejak pengadilan menyetujui surat perintah untuk menahannya awal minggu ini. Dia bersumpah untuk "melawan" pihak berwenang yang berusaha menanyainya atas kegagalannya dalam menerapkan darurat militer.

Yoon memberikan pernyataan darurat militer pada 3 Desember tahun lalu yang menyebabkan pemakzulannya dan membuatnya menghadapi kemungkinan penangkapan, pemenjaraan atau, yang terburuk, hukuman mati.

Tidak jelas apakah Dinas Keamanan Presiden, yang masih melindungi Yoon sebagai kepala negara yang sedang menjabat, akan mematuhi surat perintah penyelidik.

Anggota tim keamanannya sebelumnya telah memblokir upaya penggerebekan polisi di kediaman presidennya.

Simak Video 'Eks Presiden Yoon Suk Yeol Dijemput Paksa Tim Penyidik':

[Gambas:Video 20detik]



(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads