Presiden Korsel 3 Kali Mangkir Panggilan Penyelidikan Darurat Militer

Presiden Korsel 3 Kali Mangkir Panggilan Penyelidikan Darurat Militer

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 29 Des 2024 13:44 WIB
This handout photo taken on December 12, 2024 and released by the South Korean Presidential Office via Yonhap shows South Korean President Yoon Suk Yeol delivering an address at the Presidential Office in Seoul. South Korean President Yoon Suk Yeol on December 12, vowed to fight until the very last minute, defending his shock decision last week to declare martial law and deploy troops to the countrys parliament. (Photo by Handout / South Korean Presidential Office via Yonhap / AFP) / - South Korea OUT / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT AFP PHOTO / SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE VIA YONHAP - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol (Foto: AFP PHOTO/SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE VIA YONHAP)
Jakarta -

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, kembali tidak hadir atas panggilan dalam penyelidikan atas penerapan darurat militer. Ini adalah kali ketiga Yoon Suk Yeol tidak hadir dalam panggilan penyelidikan tersebut.

Dilansir kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024), Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) yang menangani kasus tersebut mengatakan Yoon tidak muncul di kantornya di Gwacheon tepat pukul 10 pagi seperti yang dijadwalkan.

Ketidakmunculan Yoon hari ini menandai kali ketiga dia absen dalam panggilan. Pada dua panggilan sebelumnya Yoon mangkir dari pemeriksaan pada tanggal 18 Desember dan pada 25 Desember saat Hari Natal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penolakan berulang Yoon, CIO diperkirakan akan mengajukan surat perintah pengadilan untuk menangkap presiden. Tiga panggilan biasanya dianggap sebagai jumlah maksimum sebelum badan investigasi mengajukan surat perintah penangkapan terhadap tersangka.

Jika CIO mengajukan surat perintah pengadilan untuk menangkap Yoon, itu akan menjadi langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap presiden yang sedang menjabat di Korea Selatan.

ADVERTISEMENT

Pada 7 Desember, empat hari setelah upayanya menerapkan darurat militer gagal, Yoon mengatakan dalam pidato publik bahwa ia tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik atas penerapan darurat militer yang gagal.

Namun, masih harus dilihat apakah pengadilan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon.

Kepala CIO Oh Dong-woon mengatakan bahwa agensinya akan mengirimkan dokumen resmi untuk memperingatkan kantor kepresidenan jika dinas keamanan presiden menghalangi proses penangkapan Yoon.

(yld/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads