Dugaan Pesawat Azerbaijan Kena Rudal, Kanada Desak Rusia Transparan

Dugaan Pesawat Azerbaijan Kena Rudal, Kanada Desak Rusia Transparan

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 27 Des 2024 08:23 WIB
The wreckage of Azerbaijan Airlines Embraer 190 lays on the ground near the airport of Aktau, Kazakhstan, Wednesday, Dec. 25, 2024. (AP Photo/Azamat Sarsenbayev)
Puing pesawat dari Azerbaijan Airlines yang jatuh di dekat Laut Kaspia Kazakhstan (AP/Azamat Sarsenbayev)
Ottawa -

Kanada mendesak Rusia transparan terhadap penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines. Telah muncul dugaan, pesawat itu jatuh karena terkena rudal Rusia meski Rusia sudah memperingatkan agar publik hati-hati terhadap hipotesis semacam ini.

"Kanada sangat prihatin dengan laporan bahwa Pasukan Pertahanan Udara Rusia mungkin telah menembakkan rudal ke penerbangan Azerbaijan Airlines 8243 yang menyebabkan pesawat itu jatuh," kata Kementerian Luar Negeri Kanada dalam sebuah pernyataan pada X, dilansir Reuters, Jumat (27/12/2024).

"Kami meminta Rusia untuk mengizinkan penyelidikan yang terbuka dan transparan atas insiden tersebut dan menerima temuannya," kata Kementerian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243 itu jatuh pada Rabu (25/12) waktu setempat di Aktau, Kazakhstan, setelah mengalihkan jalur penerbangan dari Rusia selatan, tempat Moskow menggunakan kawasan tersebut sebagai pertahanan udara melawan serangan drone Ukraina.

Pesawat penumpang bikinan Embraer itu terbang dari Baku Azerbaijan menuju Grozny kawasan Cechnya di Rusia selatan. Namun pesawat itu belok menyeberangi Laut Kaspia. Kecelakaan terjadi di sisi selanjutnya dari Laut Kaspia. Sebanyak 38 orang dari 67 penumpang pesawat itu tewas karena kecelakaan tersebut. Pemantau penerbangan Rusia mengatakan ada hal darurat yang mungkin berupa tabrakan burung di pesawat itu.

ADVERTISEMENT

Euronews--yang mengutip sumber pemerintah Azerbaijan--mengatakan bahwa "pecahan peluru menghantam penumpang dan awak kabin saat meledak di samping pesawat di tengah penerbangan".

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia menyerang pesawat tersebut.



Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Adalah salah untuk membuat hipotesis apa pun sebelum kesimpulan investigasi." Dia menanggapi kemungkinan pesawat itu jatuh kena rudal negaranya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan "belasungkawa terkait kecelakaan itu", kata Peskov dalam konferensi pers.

(dnu/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads