Paus Fransiskus kemudian menyampaikan seruannya untuk perdamaian di Sudan, yang dilanda perang sipil yang brutal selama 20 bulan terakhir dan jutaan orang berada dalam ancaman kelaparan di sana.
Sementara itu, perayaan Natal di Bethlehem, kota kelahiran Yesus, berlangsung sunyi dengan perang masih berkecamuk di Jalur Gaza. Sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu, kota di Tepi Barat itu lagi menampilkan pohon Natal raksasa dan dekorasi meriah yang biasanya menandai perayaan Natal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kami membatasi kegembiraan kami," ucap Wali Kota Bethlehem, Anton Salman, saat berbicara kepada AFP.
Patriark Latin, Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, mengatakan kepada seklompok kecil orang di kota tersebut bahwa dirinya baru saja kembali dari Jalur Gaza, di mana dia "melihat segala sesuatunya hancur, kemiskinan, bencana".
"Tapi saya juga melihat kehidupan -- mereka tidak menyerah. Jadi, Anda juga tidak boleh menyerah. Tidak akan pernah," ujarnya.
Aksi massa sempat digelar sekelompok orang di Alun-alun Manger, yang berada di jantung kota Bethlehem. Dalam aksinya, mereka membawa spanduk yang bertuliskan "Kami menginginkan kehidupan, bukan kematian" dan "Hentikan genosida di Gaza sekarang!".
Simak juga Video 'Momen Wapres Gibran Didoakan Pendeta di Gereja Solo':
(nvc/idh)