Israel juga sebelumnya telah melancarkan serangan balasan terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman. Namun gempuran terbaru pada Kamis (19/12) waktu setempat merupakan yang pertama dilancarkan terhadap ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi.
Netanyahu, dalam pernyataannya, mengancam Houthi "akan membayar harga mahal" karena menembakkan rudal ke wilayah Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir dari poros kejahatan Iran," sebut Netanyahu.
"Houthi sedang belajar dan akan belajar dari pengalaman pahit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu," tegasnya.
Al-Houthi sebagai pemimpin kelompok Houthi menegaskan balik bahwa pihaknya siap menghadapi eskalasi apa pun. "Kami sepenuhnya yakin dengan posisi kami dan siap menghadapi eskalasi apa pun," ucapnya.
(nvc/ita)