Penegasan Kremlin ini disampaikan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Senin (9/12), mengusulkan penyelesaian diplomatik untuk perang yang berkecamuk di negaranya, dan mengemukakan gagasan soal pengerahan pasukan asing di wilayah Ukraina hingga negara itu bisa bergabung NATO.
Sementara itu, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menyerukan gencatan senjata segera dan negosiasi antara Ukraina dan Rusia untuk mengakhiri perang berkelanjutan, yang disebutnya sebagai "kegilaan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zelensky dan Ukraina ingin membuat kesepakatan dan menghentikan kegilaan ini. Harus ada gencatan senjata segera dan negosiasi harus dimulai," cetus Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.
"Saya mengenal (Presiden Rusia) Vladimir (Putin) dengan baik. Inilah waktunya untuk bertindak. China bisa membantu. Dunia sedang menunggu!" imbuhnya.
Zelensky menanggapi seruan Trump itu dengan mengatakan, via media sosial X, bahwa "perdamaian yang efektif dengan Rusia" bukanlah hanya selembar kertas, namun memerlukan jaminan yang bisa diandalkan.
Lihat juga Video 'Ekspresi Warga Suriah Merayakan Runtuhnya Rezim Assad':
(nvc/ita)