Iran mulai mengevakuasi para komandan dan personel militernya dari wilayah Suriah, saat pasukan oposisi yang ingin menggulingkan Presiden Bashar al-Assad bentrok dengan pasukan pemerintah.
Laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), New York Times (NYT), yang mengutip sumber-sumber Iran dan sumber regional, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (7/12/2024), menyebut aktivitas evakuasi para komandan dan personel militer Teheran itu terpantau mulai Jumat (6/12) pagi waktu setempat.
Langkah tersebut dipandang sebagai indikasi berkurangnya kemampuan Iran untuk mendukung rezim Assad di tengah serangan terbaru yang dilancarkan pasukan oposisi yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkan para sumber yang dikutip NYT bahwa di antara para personel militer Iran yang dievakuasi keluar dari Suriah, terdapat sejumlah pemimpin senior Pasukan Quds, sayap eksternal Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Selain itu, menurut para sumber pejabat Iran, para personel IRGC, staf diplomatik Iran beserta keluarganya dan para warga sipil Iran juga telah direlokasi.
Aksivitas evakuasi tersebut, menurut para sumber yang dikutip NYT, meluas hingga ke personel Kedutaan Besar Iran di Damaskus dan pangkalan-pangkalan Garda Revolusi Iran di Suriah.
Beberapa staf kedutaan dilaporkan telah meninggalkan wilayah Suriah.
Aktivitas evakuasi ini berlangsung ketika pasukan oposisi Suriah mengklaim telah merebut kota Daraa, selatan negara itu, pada Sabtu (7/12) waktu setempat. Kota Daraa merupakan wilayah kelahiran pemberontakan terhadap rezim Assad tahun 2011 lalu dan kota keempat yang direbut pasukan oposisi dalam sepekan terakhir.
Tonton Video: Iran Bicara Ironi Terorisme Justru Subur saat AS Tiba di Suriah
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.