Jenderal AS-Rusia Teleponan di Tengah Meningkatnya Ketegangan

Jenderal AS-Rusia Teleponan di Tengah Meningkatnya Ketegangan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 05 Des 2024 16:13 WIB
FILE PHOTO: Russian and U.S. state flags fly near a factory of Ford Sollers, a joint venture of U.S. carmaker Ford with Russian partners, in Vsevolozhsk, Leningrad Region, Russia March 27, 2019. REUTERS/Anton Vaganov/File Photo
Ilustrasi bendera AS dan Rusia (Foto: REUTERS/Anton Vaganov/File Photo)
Jakarta -

Jenderal top Angkatan Udara Amerika Serikat C.Q. Brown, telah berbicara melalui telepon dengan Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov. Pembicaraan yang dilakukan pekan lalu tersebut, baru diungkapkan oleh militer AS pada hari Rabu (4/12) waktu setempat. Ini merupakan pertama kalinya Brown berbicara dengan rekan sejawatnya dari Rusia tersebut.

"Para pemimpin membahas sejumlah isu keamanan global dan regional termasuk konflik yang sedang berlangsung di Ukraina," kata juru bicara Brown dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (5/12/2024).

Panggilan telepon yang jarang terjadi itu dilakukan pada tanggal 27 November. Namun, "atas permintaan Jenderal Gerasimov, Jenderal Brown setuju untuk tidak mengumumkan panggilan telepon tersebut secara proaktif."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan untuk panggilan telepon itu dibuat oleh kementerian pertahanan Rusia, kata juru bicara tersebut.

Ketegangan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Ukraina menembakkan rudal pasokan AS dan Inggris ke sasaran di dalam wilayah Rusia, meskipun ada peringatan dari Moskow bahwa mereka akan melihat tindakan tersebut sebagai eskalasi besar.

ADVERTISEMENT

Awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan di televisi, mengatakan bahwa Moskow telah menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru, yang dikenal sebagai "Oreshnik". Putin pun memperingatkan bahwa serangan rudal balistik berikutnya akan menyusul.

Tonton juga video: Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman

[Gambas:Video 20detik]



Para pejabat AS mengatakan bahwa Rusia telah memberi tahu Washington sesaat sebelum serangannya ke Ukraina itu.

Akhir November lalu, Putin mengancam akan menembakkan rudal hipersonik Oreshnik ke "pusat pengambilan keputusan" di Kyiv, ibu kota Ukraina. Putin menyebut serangan semacam itu bisa saja dilakukan untuk merespons rentetan serangan militer Ukraina menggunakan rudal pasokan Barat ke wilayah Rusia.

"Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap fasilitas militer, fasilitas industri militer atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv," ucap Putin saat berbicara dalam konferensi pers di sela-sela kunjungan ke Astana, ibu kota Kazakhstan.

Tonton juga video: Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads