Pertama dalam Sejarah, Namibia Punya Presiden Terpilih Wanita

Pertama dalam Sejarah, Namibia Punya Presiden Terpilih Wanita

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 04 Des 2024 22:13 WIB
(FILES) Supporters of the South West Africa Peoples Organisation (SWAPO) presidential candidate Netumbo Nandi-Ndaitwah hold her portrait as they take part in a campaign rally in Windhoek on November 24, 2024, ahead of Namibias general election due on November 27 to elect a new president and members of the National Assembly. Namibias Vice-President Netumbo Nandi-Ndaitwah from the ruling SWAPO party has won presidential elections with 57.31 percent of the vote, the election commission announced on December 3, 2024. (Photo by SIMON MAINA / AFP)
Poster Netumbo Nandi-Ndaitwah (Foto: AFP/SIMON MAINA)
Jakarta -

Namibia mengukir sejarah baru. Kini, negara di benua Afrika itu memiliki Presiden wanita pertama, yakni Netumbo Nandi-Ndaitwah (72) yang terpilih sebagai Presiden baru Namibia.

Dilansir AFP, Rabu (4/12/2024), Partai SWAPO yang berkuasa di Namibia dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilu. Nandi-Ndaitwah meraih lebih dari 50 persen suara, diikuti oleh Panduleni Itula (67) yang diusung Independent Patriots for Change (IPC), dengan 25,5 persen.

Nandi-Ndaitwah menjadi perempuan pertama yang memerintah negara kaya mineral di Afrika bagian selatan itu. Pemilu pada tanggal 27 November lalu merupakan ujian atas 34 tahun kekuasaan SWAPO, di mana IPC menarik dukungan dari generasi muda yang lebih peduli dengan pengangguran dan kesenjangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemungutan suara diperpanjang hingga 30 November setelah masalah logistik dan teknis, termasuk kekurangan surat suara, menyebabkan antrean panjang. Beberapa masyarakat batal menggunakan hak suaranya di hari pertama pencoblosan setelah menunggu hingga 12 jam karena setumpuk masalah tadi.

IPC mengatakan ini adalah upaya yang disengaja untuk membuat frustrasi pemilih. Kandidat presiden dari partai tersebut, Panduleni Itula mengatakan pekan lalu ada "banyak kejanggalan" dalam Pemilu.

ADVERTISEMENT

"IPC tidak akan mengakui hasil pemilu itu," kata Itula pada hari Sabtu (30/11).

Dia mengatakan partainya akan 'berjuang untuk membatalkan pemilu melalui proses yang ditetapkan dalam proses pemilu kita'. Itula pekan lalu meminta para pendukung partainya untuk tenang namun juga 'berdiri teguh untuk memastikan bahwa kita tidak akan dirampok dan tidak ditolaknya hak demokratis kita untuk memilih pemimpin kita'.

Sebuah organisasi pengacara hak asasi manusia di Afrika bagian selatan yang bertugas sebagai pemantau pemilu juga mengatakan penundaan distribusi kotak suara dan surat suara merupakan tindakan yang disengaja dan meluas.

(isa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads