Serangan udara terbaru Israel menghantam sebuah mobil yang sedang melaju di ruas jalanan menuju ke Bandara Damaskus di wilayah Suriah. Serangan Tel Aviv itu dilaporkan sempat memicu ledakan.
"Sebuah mobil meledak setelah menjadi sasaran agresi Israel di ruas jalanan menuju ke Bandara Internasional Damaskus," demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA News Agency, yang mengutip sumber kepolisian setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (3/12/2024).
Tidak diketahui secara jelas soal siapa yang menjadi target serangan tersebut, dan apakah ada korban jiwa akibat serangan udara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kelompok pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan sedikitnya satu orang tewas dan satu orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan drone Israel di wilayah Suriah.
Syrian Observatory tidak menyebut secara spesifik soal siapa yang menjadi target dalam serangan tersebut.
Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di wilayah Suriah, sejak perang sipil meletus di negara itu tahun 2011 lalu. Kebanyakan serangan Tel Aviv menargetkan tentara rezim Suriah dan kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Hizbullah, yang ditempatkan di negara tersebut.
Tonton juga video: Rudal Israel Hantam Damaskus Suriah, 15 orang Tewas
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Selama ini Israel jarang mengomentari serangan-serangannya di wilayah Suriah. Namun militer Tel Aviv berulang kali menegaskan tidak akan membiarkan Iran memperluas kehadiran militer di negara tetangganya tersebut.
Sebelum gencatan senjata berlangsung di Lebanon sejak pekan lalu yang mengakhiri pertempuran sengit dengan Hizbullah, Israel semakin mengintensifkan serangan-serangannya terhadap wilayah Suriah.
Rentetan serangan udara Tel Aviv terhadap wilayah Suriah terpantau meningkat mulai 26 September lalu, atau beberapa hari lalu setelah Israel meluncurkan operasi pengeboman intensif di wilayah Lebanon, yang diklaim menargetkan Hizbullah.
Perang antara Israel dan Hizbullah semakin meningkat pada September setelah hampir setahun terjadi serangan lintas perbatasan, yang memaksa warga sipil di kedua sisi perbatasan untuk mengungsi dari rumah-rumah mereka.